Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Faktor Risiko Kanker Paru-paru yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 21/09/2021, 21:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Faktor risiko kanker paru-paru ada yang bisa diubah dan ada yang tidak bisa diubah.

Faktor risiko adalah segala sesuatu yang dapat meningkatkan peluang seseorang terkena penyakit, termasuk kanker.

Tetapi, perlu diingat bahwa memiliki faktor risiko ini tidak berarti juga akan membuat seseorang pasti terkena penyakit tersebut.

Baca juga: 9 Komplikasi Kanker Paru-paru yang Perlu Diwaspadai

Faktanya, beberapa orang yang terkena penyakit kanker paru bisa jadi hanya memiliki sedikit atau tidak ada faktor risiko yang diketahui.

Meski begitu, berbagai faktor risiko kanker paru-paru tetap saja penting untuk dapat diwaspadai.

Berikut ini adalah beberapa faktor risiko kanker paru-paru baik yang bisa diubah maupun tidak:

1. Asap tembakau

Dilansir dari American Cancer Society, merokok sejauh ini merupakan faktor risiko utama untuk kanker paru-paru.

Sekitar 80 persen kematian akibat kanker paru-paru diperkirakan akibat merokok dan jumlah ini mungkin bahkan lebih tinggi untuk kanker paru-paru sel kecil (SCLC).

Sangat jarang seseorang yang tidak pernah merokok memiliki SCLC.

Risiko kanker paru-paru bagi orang yang merokok berkali-kali lebih tinggi daripada orang yang tidak merokok.

Semakin lama Anda merokok dan semakin banyak batang rokok yang Anda bakar, maka kian besar risiko Anda.

Baca juga: 5 Bahaya Nikotin dalam Rokok Elektrik

2. Terpapat asap rokok (menjadi perokok pasif)

Jika Anda tidak merokok, menghirup asap rokok dari orang lain dapat meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru.

Paparan asap rokok dari orang lain diperkirakan bisa menyebabkan lebih dari 7.000 kematian akibat kanker paru-paru setiap tahun.

Jika Anda atau seseorang yang Anda sayangi membutuhkan bantuan untuk berhenti merokok, jangan tundak untuk dapat segera menemui dokter.

3 Paparan radon

Radon adalah gas radioaktif alami yang dihasilkan dari pemecahan uranium di tanah dan batuan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau