KOMPAS.com - Demam tifoid merupakan salah satu bentuk foodborne disease yang dapat ditularkan melalui makanan dan minuman terkontaminasi bakteri Salmonela typhi.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr Suzy Maria Sp.PD, K-AI mengatakan, penyakit demam tifoid akan diinfeksi melalui saluran cerna dan menimbulkan beberapa gejala dalam tubuh.
"Selain diinfeksi di saluran cerna, nanti dia membuat gejala. Bisa ada diare atau bisa jadi sulit BAB, sakit perut, kemudian dia akan masuk ke aliran darah sehingga terjadilah gejala demam," tutur Suzy dalam acara Peluncuran Kampanye SantapAman oleh Sanofi Pasteur Indonesia, Kamis (11/11/2021).
Baca juga: Pentingnya Vaksin Tifoid untuk Anak dan Orang Dewasa yang Gemar Makan
Namun, tidak semua penderita demam tifoid akan mengalami gejala tersebut.
Suzy menuturkan, seseorang yang terkena demam tifoid bisa saja tidak menunjukkan gejala apapun.
Bahkan, penderita yang tidak menampakkan gejala tersebut berpotensi sebagai carrier typhi yang tanpa sadar dapat menularkan penyakit ini kepada banyak orang.
"Carrier ini karena dia mengeluarkan terus menurus Salmonela typhi dari BAB-nya, dari kotorannya dan dia tidak punya gejala sama sekali, tidak ada sakit perut, diare, jadi dia berpotensi untuk mengontaminasi ke mana-mana," ujar Suzy.
"Misalnya habis dari kamar mandi tidak cuci tangan bersih, pegang gagang pintu, sudah tinggal di situ, kemudian pegang barang lain, tinggal di situ kumannya," jelas Suzy.
Menurut Suzy, carrier typhi dianggap lebih fatal jika orang tersebut bekerja sebagai penjamah makanan atau food handling.
Pasalnya, bakteri Salmonela typhi akan dengan mudah menyebar lewat makanan.
Suzy mengatakan, salmonela typhi bisa datang dari makanan dan minuman yang dijual di mana saja, tidak mengenal tempat jual kaki lima atau restoran berbintang.
"Jadi baik itu makanan mau kita pesan dari restoran bintang lima atau yang di pinggir jalan semuanya berpotensi untuk terkontaminasi dan membawa penyakit untuk kita," ujar Suzy.
Salah satu cara untuk memimalisir terkena demam tifoid adalah dengan memastikan kebersihan diri sendiri.
Baca juga: Keracunan Makanan
Sebab, menurut Suzy, akan sulit untuk mengontrol kebersihan dari restoran atau bahan makanan yang dibeli.
"Dalam proses penyiapannya yang masak kalau tangannya tidak bersih, bisa terkontaminasi. Terus nanti yang menghidangkan, kalau di restoran atau yang pesan dari rumah online, yang membawakan makanan tersebut ke rumah kita itu juga berpotensi terkontaminasi," kata suzy.