Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Cegah Demam Tifoid dari Bakteri dalam Makanan

Kompas.com - 14/11/2021, 10:00 WIB
Krisda Tiofani,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Suzy menyarankan untuk tetap menjaga sanitasi dan hygiene pribadi sebagai bentuk proteksi diri terhadap bakteri dalam makanan.

Hal ini dapat diterapkan dengan mencuci tangan hingga benar-benar bersih sebelum akan menyantap makanan.

"Kita sendiri yang menikmati makanannya, penerimanya ini juga tangannya gak bersih misalnya walaupun diproses di awal-awal sudah bersih, ternyata orang yang mengonsumsi tidak bersih, dia juga bisa untuk terkena penyakit," lanjutnya.

  • Harus benar-benar matang

Cara lain untuk meminimalisir demam tifoid dari dalam makanan adalah dengan memastikan bahwa hidangan yang akan dikonsumsi sudah benar-benar matang.

"Kemudian meyakinkan bahwa makanam tersebut sudah dimasak hingga matang karena kalau kurang matang, apalagi kalau yang raw food, mentah ya bakteri yang terkontaminasi tadi utuh dan langsung mengundang kontaminasi kalau tertular oleh kita," tutur Suzy.

Baca juga: Makanan Belum 5 Menit Jatuh di Lantai, Apakah Aman Dikonsumsi?

  • Sterilisasi makanan yang diterima

Sementara itu, seorang chef sekaligus influencer, William Gozali mengatakan bahwa setiap makanan yang akan dikonsumsi bisa disterilisasi terlebih dahulu untuk menghindari bakteri penyebab demam tifoid.

"Sterilisasi yang di mana sudah disteril dulu bungkusnya and then dimasukkin lagi ke microwave atau dire-heat," kata William.

"Jadi proses tadi aku sudah pesan, sudah melihat makannya kayaknya mantap banget tetapi pas nyampe masih harus nunggu, disterilisasi lagi dua menit, microwave lagi dua menit gitu kan tetapi hal itu yang membuat at least meminimalisir kita untuk terkena penyakit dari makanan tersebut sih," tutur William.

Jika tidak memiliki boks strilizer atau microwawe, William menyarankan, setidaknya makanan yang di beli dari luar bisa dipanaskan hingga suhu di atas 60 derajat celsius, sementara makanan atau minuman dingin bisa dibekukkan terlebih dahulu.

"Jadi tuh bakteri kalau aku belajar di gastronomni, dia itu bakal mati kalau di atas 60 derajat celsius dan di bawah minus sekian," ujar William.

"Jadi obviously kalau dingin harus di bawah minus berapa, kalau di atas harus di minus berapa, output-nya setelah dire-heat harus 60 derajat celsius," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com