KOMPAS.com - Radang paru-paru adalah penyakit infeksi yang memicu peradangan pada organ pernapasan.
Masalah kesehatan ini perlu penangan medis tepat. Apabila tidak diobati, radang paru-paru bisa merusak organ pernapasan.
Radang paru-paru berkepanjangan dapat menyebabkan munculnya jaringan parut dan membuat kantung paru-paru kaku seperti spons kering.
Baca juga: 8 Gejala Radang Paru-paru yang Pantang Disepelekan
Kondisi ini dikenal dengan fibrosis paru. Imbasnya, penderita bisa mengalami gagal jantung, gagal napas, sampai berpotensi fatal.
Untuk meningkatkan kewaspadaan pada masalah kesehatan ini, kenali gejala, penyebab, sampai cara mengobati radang paru-paru.
Melansir Mayo Clinic, gejala radang paru-paru yang kerap dikeluhkan penderitanya, antara lain:
Pastikan Anda mencari pertolongan medis apabila penderita merasakan gejala radang paru-paru, terutama sesak napas.
Baca juga: 9 Ciri-ciri Penyakit Paru-paru, Tak Hanya Sesak Napas
Penyakit radang paru-paru terjadi ketika ada zat atau kuman yang mengiritasi dan memicu peradangan di kantung udara kecil (alveoli) paru-paru.
Banyak hal yang bisa mengiritasi dan jadi penyebab radang paru-paru, antara lain:
Untuk mengetahui penyebab radang paru-paru dengan pasti, pastikan Anda berkonsultasi ke dokter.
Dokter biasanya melakukan pemeriksaan fisik dan merekomendasikan beberapa tes, seperti saturasi oksigen, CT scan, sampai tes darah, sebelum menetapkan diagnosis pasiennya.
Baca juga: 5 Penyebab Penyakit Paru-paru sesuai Jenisnya
Melansir Verywell Health, cara mengobati radang paru-paru bisa beragam, tergantung penyebab mendasar masalah kesehatan ini.
Opsi pengobatan yang biasanya direkomendasikan dokter untuk mengatasi radang paru-paru, antara lain:
Jika penderita radang paru-paru mengalami sesak napas, dokter biasanya menyarankan perawatan terapi oksigen.
Kekurangan oksigen yang ditandai dengan tingkat saturasi oksigen rendah bisa berdampak fatal.
Terapi oksigen diberikan sampai penderita bisa kembali bernapas dengan normal.
Baca juga: Berapa Kadar Oksigen dalam Darah yang Normal?
Pengobatan untuk radang paru-paru terkait asma atau PPOK biasanya menggunakan obat semprot kortikosteroid.
Jika peradangan telah menyebar ke sistem pernapasan, penderita biasanya diberikan obat antiperadangan.
Namun, dokter biasanya menimbang cermat dengan melihat kondisi kesehatan pasien sebelum meresepkan obat antiperadangan. Pasalnya, obat ini terkadang bisa menurunkan imun dan meningkatkan risiko infeksi.
Selain itu, dokter terkadang juga menyertakan obat lain. Misalkan obat antibiotik untuk menghilangkan infeksi bakteri. Atau, obat pengencer darah untuk emboli paru.
Untuk radang paru-paru yang disebabkan infeksi jamur atau parasit, dokter umumnya meresepkan obat antimikroba atau antijamur.
Baca juga: 13 Tanda Tubuh Kekurangan Oksigen yang Pantang Disepelekan
Jika kondisi paru-paru sudah kadung rusak, misalkan karena paparan logam atau serat kaca karena kecelakaan, dokter biasanya menyarankan operasi.
Operasi dapat memperbaiki jaringan dan pembuluh darah rusak. Tujuannya, agar kerusakan tidak merempet dan menghambat kinerja organ pernapasan.
Tindakan medis ini biasanya direkomendasikan untuk kasus radang paru-paru terkait PPOK atau kanker paru-paru.
Baca juga: Kenali Apa Itu Saturasi Oksigen, Cara Cek, dan Kadar Normalnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.