Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Penyakit Tipes Bisa Menyebabkan Kematian?

Kompas.com - 04/12/2021, 12:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Demam tifoid atau dikenal dengan penyakit tipes adalah salah satu penyakit musiman yang perlu diwaspadai.

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella enterica serotipe typhi atau paratyphi.

Biang penyakit ini bisa masuk ke tubuh penderita lewat konsumsi air dan makanan yang terkontaminasi bakteri.

Baca juga: 3 Perbedaan Gejala Demam Berdarah (DBD) dan Tipes

Setelah masuk ke dalam tubuh, bakteri penyebab tipes dapat berkembang biak dan menyebar ke dalam aliran darah.

Lantas, apakah penyakit tipes berbahaya sampai bisa berdampak fatal? Simak penjelasan berikut.

Apakah penyakit tipes bisa menyebabkan kematian?

Dokter sekaligus profesor kedokteran New York Institute of Technology AS Jerry R. Balentine, DO, FACEP kepada MedicineNet menjelaskan, penyakit tipes bisa menyebabkan kematian.

Namun, seiring perkembangan teknologi kedokteran, terutama di bidang pengobatan modern, kasus kematian akibat penyakit tipes yang sudah mendapatkan penanganan medis relatif minim.

Penderita penyakit tipes bisa sembuh dengan mengonsumsi obat antibiotik yang sudah diresepkan dokter.

Obat tipes ini perlu diminum sampai habis, sehingga bakteri salmonella penyebab penyakit bisa benar-benar tuntas dibasmi.

Sebelum penggunaan antibiotik, tingkat kematian global akibat penyakit tipes mencapai 20 persen.

Dengan terapi obat yang tepat, angka kematian akibat penyakit tipes bisa ditekan sampai kurang dari satu persen.

Baca juga: 7 Buah yang Baik Dikonsumsi untuk Penderita Tipes

Bahaya tipes

Bahaya tipes yang tidak mendapatkan penanganan medis tepat dan cepat bisa memicu:

Infeksi yang meluas ke bagian tubuh lain atau sepsis

  • Pneumonia
  • Pendarahan usus
  • Usus berlubang atau perforasi usus

Dengan terapi obat yang tepat, penderita penyakit tipes sembuh dan badan terasa lebih enak setelah menjalani pengobatan selama satu sampai dua hari.

Namun, proses pemulihan dari penyakit ini butuh waktu sekitar tujuh sampai 10 hari.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau