Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Perbedaan Gejala Demam Berdarah (DBD) dan Tipes

Kompas.com - 03/12/2021, 10:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan tipes (demam tifoid) sama-sama ditandai dengan gejala demam.

Walaupun bisa membuat suhu tubuh melonjak, gejala demam berdarah dan tipes memiliki karakteristik yang berbeda.

Untuk meningkatkan kewaspadaan pada kedua penyakit ini, kenali perbedaan gejala sampai cara mendeteksinya.

Baca juga: Perbedaan Gejala Demam Berdarah (DBD) dan Covid-19

Perbedaan gejala demam berdarah dan tipes

Ada beberapa perbedaan gejala demam berdarah dan tipes yang khas. Melansir beberapa sumber, berikut beberapa di antaranya:

  • Demam

Demam pada penyakit DBD apabila digambarkan dengan grafik mirip pelana kuda. Awalnya, penderita demam berdarah merasakan demam tinggi sampai di atas 38 derajat Celsius, suhu tubuh menurun, lalu bisa melonjak lagi.

Demam pada penyakit tipes awalnya tidak terlalu tinggi. Lalu, suhu tubuh baru merangkak naik bisa lebih dari 38 derajat Celsius. Demam penderita tipes suhunya lebih tinggi pada malam hari dan mulai turun di pagi atau siang hari.

  • Gejala khas

Selain demam pelana kuda, gejala demam berdarah khas lainnya yakni muncul bintik-bintik merah. Gejala ini biasanya muncul setelah demam tinggi. Bintik merah akan tampak kentara ketika dilakukan pemeriksaan tekanan darah.

Sedangkan pada penyakit tipes, selain demam naik turun sepanjang hari, penderita umumnya juga mengalami gangguan pencernaan seperti sakit perut dan diare.

  • Gejala lainnya

Di luar gejala utama, penderita DBD biasanya juga merasakan gejala sakit kepala, nyeri otot, sakit perut, sakit tenggorokan, batuk pilek, dan tidak enak badan.

Sedangkan gejala penyakit tipes lainnya yakni badan lemas, batuk, sakit tenggorokan, lidah berwarna putih, bibir kering, dan napas baunya tak sedap.

Baca juga: Apakah Demam Berdarah (DBD) Menular? 

Cara mendeteksi penyakit demam berdarah atau tipes

Selain pemeriksaan fisik, dokter dapat mendeteksi penyakit demam berdarah atau tipes lewat pemeriksaan di laboratorium.

  • Pemeriksaan demam berdarah

Jika ada indikasi gejala demam berdarah, dokter biasanya menyarankan tes darah untuk menakar jumlah trombosit.

Jika kadar trombosit menurun kurang dari 100.000/µl dan ada virus dengue terdeteksi, diagnosis biasanya mengarah pada penyakit demam berdarah (DBD).

  • Pemeriksaan tipes

Pemeriksaan penunjang untuk mendeteksi penyakit tipes yakni tes darah widal. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah darah mengandung antibodi terhadap bakteri penyebab tipes Salmonella typhi atau tidak.

Jika hasil tes darah widal menunjukkan angka di atas 1/160, berarti seseorang positif menderita tipes.

Selain itu, penyakit ini juga dapat dideteksi dengan pemeriksaan kotoran buang air besar. Tinja penderita tipes biasanya mengandung bakteri penyebab tipes.

Jika Anda merasakan beberapa gejala demam berdarah atau tipes di atas, segera lakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter.

Untuk menentukan diagnosis pasien, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan merekomendasikan pemeriksaan laboratorium baik untuk pasien dengan gejala demam berdarah maupun tipes.

 Baca juga: 12 Gejala DBD (Demam Berdarah) pada Anak yang Pantang Disepelekan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
sangat mengedukasi #jernihberkomentar
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Belajar dari Titiek Puspa, Kenali Penyebab Pecah Pembuluh Darah dan Risikonya

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

Titiek Puspa Alami Pecah Pembuluh Darah, Kenali Kondisi Tersebut

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Cek fakta

[KLARIFIKASI] Tidak Benar AC Masjid Meledak dan Tewaskan 20 Orang, Simak Faktanya

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Cek fakta

INFOGRAFIK: Hoaks Subsidi Elpiji 3 Kg Akan Diganti Bantuan Uang, Simak Faktanya

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Lifestyle

Bicara Pakai Bahasa Bayi Bisa Ganggu Perkembangan Anak, Simak Penjelasan Dokter

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Sains

Menjaga Air di Lereng Merapi Lewat Kopi dengan Aroma Mawar

api-1 . CONTEXT-PLACE
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Sains

Merawat Warisan, Menjaga Alam: Kisah Teh Smoky dari Lereng Merapi

api-1 . CONTEXT-PLACE
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 4 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 5 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Jurnalis Juwita Diduga Dibunuh Kekasihnya, Oknum TNI AL, Jelang Pernikahan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Deretan Artis Klarifikasi Usai Namanya Masuk Daftar Boikot

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Indonesia Vs Bahrain Tayang di TV Mana? Berikut Jadwal dan Link Live Streaming-nya

api-1 . POPULAR-INDEX

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau