Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Penyebab dan Dampak Cedera Tulang Belakang

Kompas.com - 15/12/2021, 15:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.comCedera tulang belakang atau spinal cord injury merupakan kerusakan pada sumsum tulang belakang.

Cedera ini digolongkan sebagai jenis trauma fisik yang cukup serius karena dapat berdampak seumur hidup terhadap kehidupan seseorang.

Melansir dari Healthline, pada dasarnya, sumsum tulang belakang merupakan kumpulan saraf dan jaringan lain yang dikandung dan dilindungi oleh tulang belakang.

 

Tulang belakang mengandung banyak saraf. 

Tulang ini memanjang dari dasar otak ke bawah hingga berakhir di dekat bokong.

Sumsum tulang belakang bertanggung jawab mengirimkan pesan dari otak ke seluruh bagian tubuh dan mengirimkan pesan dari tubuh ke otak.

Baca juga: Patah Tulang Pinggul

Manusia bisa merasakan sakit dan menggerakkan anggota tubuh berkat pesan yang dikirim melalui sumsum tulang belakang.

Jika sumsum tulang belakang mengalami cedera, sebagian atau semua impuls mungkin tidak dapat "dikirim".

Kondisi mengakibatkan seseorang tidak merasakan sesuatu dan tidak melakukan mobilitas secara normal.

Cedera tulang belakang yang lebih dekat ke leher biasanya akan menyebabkan kelumpuhan di seluruh bagian tubuh yang lebih besar daripada di daerah punggung bawah.

Penyebab cedera tulang belakang

Melansir dari Mayo Clinic, cedera sumsum tulang belakang disebabkan oleh kerusakan pada tulang belakang, ligamen atau cakram tulang belakang atau pada sumsum tulang belakang.

Cedera tulang belakang traumatis dapat disebabkan oleh benturan yang tiba-tiba pada tulang belakang hingga membuatnya patah, terkilir, remuk, tertekan satu sama lain.

Kerusakan lainnya biasanya terjadi selama berhari-hari atau berminggu-minggu karena pendarahan, pembengkakan, peradangan dan akumulasi cairan di dalam dan sekitar sumsum tulang belakang.

Di samping itu, cedera tulang belakang nontraumatik bisa disebabkan oleh penyakit tertentu, seperti arthritis, kanker, peradangan, infeksi, atau degenerasi diskus tulang belakang.

Baik cedera tulang belakang traumatik maupun nontraumatik, kerusakan dapat mempengaruhi serabut saraf yang melewati area cedera dan dapat merusak sebagian atau seluruh otot dan saraf di bawah lokasi cedera.

Baca juga: Patah Tulang Selangka

Cedera dada (toraks) atau punggung bawah (lumbal) dapat memengaruhi batang tubuh, kaki, kontrol usus, kandung kemih, serta fungsi seksual.

Cedera leher memengaruhi area yang sama, tetapi juga memengaruhi gerakan lengan dan mungkin kemampuan untuk bernapas.

Cedera tulang belakang paling umum disebabkan oleh beberapa hal berikut.

  • Kecelakaan kendaraan bermotor. Kecelakaan mobil dan sepeda motor adalah penyebab utama cedera tulang belakang, terhitung hampir setengah dari cedera tulang belakang baru setiap tahun.
  • Jatuh. Cedera tulang belakang yang dialami oleh orang berusia 65 tahun paling sering disebabkan oleh jatuh.
  • Tindakan kekerasan. Sekitar 12 persen cedera tulang belakang diakibatkan oleh benturan keras, biasanya dari luka tembak atau luka pisau.
  • Cedera olahraga dan rekreasi. Aktivitas atletik, seperti olahraga benturan dan menyelam di perairan dangkal, menyebabkan sekitar 10 persen cedera tulang belakang.
  • Penyakit. Kanker, radang sendi, osteoporosis, dan radang sumsum tulang belakang juga dapat menyebabkan cedera tulang belakang.

Gejala cedera tulang belakang

Beberapa gejala cedera tulang belakang meliputi:

  • bermasalah ketika berjalan
  • kehilangan kendali kandung kemih atau usus
  • ketidakmampuan untuk menggerakkan lengan atau kaki
  • perasaan menyebar mati rasa atau kesemutan di ekstremitas
  • ketidaksadaran
  • sakit kepala
  • rasa sakit, tekanan, dan kekakuan di daerah punggung atau leher
  • tanda-tanda syok
  • posisi kepala yang tidak wajar

Baca juga: Patah Tulang

Cara mencegah tulang belakang

Untuk mencegah terjadinya cedera sumsum tulang belakang, ada beberapa kiat yang bisa dilakukan.

Berikut beberapa kiat yang bisa dilakukan.

  • Berkendara dengan aman. Tabrakan mobil adalah salah satu penyebab paling umum cedera tulang belakang. Kenakan sabuk pengaman setiap kali sedang berkendara.
  • Pastikan anak-anak mengenakan sabuk pengaman atau menggunakan kursi pengaman anak yang sesuai dengan usia dan berat badan. Untuk melindungi mereka dari cedera kantung udara, anak-anak di bawah usia 12 tahun harus selalu duduk di kursi belakang.
  • Periksa kedalaman air sebelum menyelam. Jangan menyelam jika kedalamannya kurang dari 12 kaki (sekitar 3,7 meter). Sebelum menyelam, periksa dahulu kedalaman air.
  • Mencegah jatuh. Gunakan bangku tangga dengan pegangan untuk menjangkau benda-benda yang tinggi. Tambahkan pegangan tangan di sepanjang tangga. Letakkan tikar anti selip di lantai keramik dan di bak mandi atau pancuran. Untuk anak kecil, gunakan gerbang pengaman di tangga dan pertimbangkan untuk memasang pelindung jendela.
  • Lakukan tindakan pencegahan saat berolahraga. Selalu kenakan perlengkapan keselamatan yang direkomendasikan. 
  • Jangan minum alkohol ketika mengemudi. Jangan mengemudi saat mabuk atau di bawah pengaruh obat-obatan. Jangan berkendara dengan sopir yang sedang mabuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau