Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun, Kenali Efek Sampingnya

Kompas.com - 14/12/2021, 19:31 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Vaksinasi atau pemberian vaksin Covid-19 untuk anak usia enam sampai 11 tahun resmi dimulai pada Selasa (14/12/2021).

Pemberian vaksin Covid-19 untuk anak usia sekolah dasar (SD) dilakukan secara bertahap di provinsi dengan cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama di atas 70 persen dan daerah dengan cakupan vaksinasi Covid-19 untuk kalangan lansia di atas 60 persen.

Melansir Sehat Negeriku, beberapa wilayah tersebut di antaranya Bali, Banten, Bengkulu, Yogyakarta, DKI Jakarta, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.

Selain itu, wilayah Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara juga bakal dilakukan vaksinasi Covid-19 untuk anak SD.

Berikut jenis vaksin Covid-19 yang diberikan untuk anak usia 6-11 tahun, efek samping, serta cara mengatasinya.

Baca juga: Bagaimana Vaksin Bisa Menangkal Penyakit?

Jenis vaksin Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun

Menurut Satuan Tugas Penanganan Covid-19, vaksin Covid-19 yang diberikan untuk anak usia 6-11 tahun adalah vaksin Sinovac (Coronavac/ Covid-19 Biofarma).

Vaksin Covid-19 ini telah mendapatkan izin penggunaan darurat (emergency use autorization atau EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sedangkan penggunaan jenis vaksin Covid-19 lain menunggu izin EUA BPOM dan rekomendasi Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization atau ITAGI).

Pemberian vaksin Covid-19 Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun dosisnya sebanyak 0,5 mililiter dan vaksinasi dilakukan dua kali dengan jarak minimal 28 hari.

Baca juga: Minum Paracetamol setelah Disuntik Vaksin Covid-19, Boleh atau Tidak?

Efek samping vaksin Covid-19

Setelah menjalani vaksinasi Covid-19, terkadang beberapa orang merasakan efek samping vaksin atau kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI).

Perlu diketahui, efek samping vaksin Covid-19 jauh lebih ringan jika dibandingkan dengan risiko atau komplikasi ketika seseorang terinfeksi virus corona SARS-CoV-2.

Beberapa efek samping vaksin Covid-19 yang dikeluhkan, antara lain:

  • Nyeri pada lengan, di tempat suntikan
  • Sakit kepala atau nyeri otot
  • Nyeri sendi
  • Menggigil
  • Mual atau muntah
  • Lelah
  • Demam atau suhu tubuh di atas 37,8° C
  • Sakit mirip flu atau menggigil selama 1-2 hari setelah vaksinasi

Perlu diingat, KIPI atau efek samping vaksin Covid-19 biasanya bersifat ringan dan sementara.

Baca juga: Suntik Vaksin Covid-19 Dosis Kedua Terlambat, Ini yang Harus Dilakukan

Apa yang harus dilakukan ketika muncul efek samping setelah vaksin Covid-19?

Jika Anda mendapati anak merasakan efek samping vaksin Covid-19 di atas, lakukan beberapa langkah berikut:

  • Anjurkan anak untuk beristirahat
  • Apabila diperlukan, berikan obat penurun panas sesuai dosis yang dianjurkan petugas kesehatan
  • Berikan minum air putih yang cukup
  • Jika lengan bekas suntikan terasa nyeri atau bengkak, kompres bagian yang sakit dengan waslap atau handuk kecil yang dibasahi air dingin

Segera hubungi petugas kesehatan yang mendampingi vaksinasi Covid-19 apabila muncul efek samping yang berat, atau gejalanya muncul lebih dari dua hari.

Baca juga: Suntik Vaksin Bukan Berarti Bebas Covid-19, Apa yang Harus Dilakukan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Studi: Ingatan yang Kurang Spesifik Bisa Picu Gangguan Kejiwaan Lebih Dini
Studi: Ingatan yang Kurang Spesifik Bisa Picu Gangguan Kejiwaan Lebih Dini
Health
Kemenkes Prioritaskan Eliminasi Malaria di Papua yang Masih Tinggi Kasusnya
Kemenkes Prioritaskan Eliminasi Malaria di Papua yang Masih Tinggi Kasusnya
Health
Haruskah Orang Dewasa Tidur 7 Jam Setiap Hari untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…
Haruskah Orang Dewasa Tidur 7 Jam Setiap Hari untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Penyebaran Mpox Meningkat: Kenali Gejalanya dan Lakukan Pencegahan Berikut...
Penyebaran Mpox Meningkat: Kenali Gejalanya dan Lakukan Pencegahan Berikut...
Health
Studi: Kerja Lembur Terlalu Sering Bisa Ubah Struktur Otak
Studi: Kerja Lembur Terlalu Sering Bisa Ubah Struktur Otak
Health
Status Darurat Mpox Diperpanjang WHO: Penyebaran Meningkat, Gejala dan Pencegahan Diperketat
Status Darurat Mpox Diperpanjang WHO: Penyebaran Meningkat, Gejala dan Pencegahan Diperketat
Health
Gejala Mirip Covid-19, Virus HKU5 Jadi Ancaman Pandemi Baru
Gejala Mirip Covid-19, Virus HKU5 Jadi Ancaman Pandemi Baru
Health
Efektifkah Makan Sayur dan Buah untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Kata Dokter…
Efektifkah Makan Sayur dan Buah untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Kata Dokter…
Health
Sering Dianggap Sepele, Lewatkan Biopsi Bisa Buat Kanker Tak Terdeteksi
Sering Dianggap Sepele, Lewatkan Biopsi Bisa Buat Kanker Tak Terdeteksi
Health
Punya Orangtua Narsis, Apa yang Harus Dilakukan? 
Punya Orangtua Narsis, Apa yang Harus Dilakukan? 
Health
Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru
Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru
Health
Tanda-tanda Anak yang Dibesarkan oleh Orangtua Narsis
Tanda-tanda Anak yang Dibesarkan oleh Orangtua Narsis
Health
Bisakah Mengandalkan ChatGPT Membaca Hasil Pemeriksaan Medis?
Bisakah Mengandalkan ChatGPT Membaca Hasil Pemeriksaan Medis?
Health
Ada Black Mold di Ruangan, Seberapa Berbahaya untuk Kesehatan?
Ada Black Mold di Ruangan, Seberapa Berbahaya untuk Kesehatan?
Health
Menu Makanan di Sekolah Bisa Jadi Kunci Anak Makan Sehat, Ini Kata Ahli Gizi
Menu Makanan di Sekolah Bisa Jadi Kunci Anak Makan Sehat, Ini Kata Ahli Gizi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau