Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Perempuan Mudah Alami Depresi daripada Pria?

Kompas.com - 15/12/2021, 09:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Perempuan lebih mudah mengalami depresi daripada laki-laki.

Menurut salah seorang ahli kesehatan jiwa, dr. Nalini Muhdi, Sp.KJ(K), FISCM, perempuan 1,5 hingga 3 kali lipat berisiko lebih banyak mengalami depresi daripada pria.

Namun, angka tersebut memang masih diperdebatkan karena jumlah laki-laki yang terdata masih cukup terbatas.

Baca juga: 4 Tanda Awal Depresi yang Harus Diwaspadai

Meski demikian, dalam acara Kupas Tuntas Mengenai Depresi yang diadakan secara daring oleh Johnson & Johnson tersebut, ia mengungkapkan bahwa ada empat alasan perempuan mudah mengalami depresi, yakni sebagai berikut:

  • perempuan mudah mengekspresikan perasaan;
  • perempuan mudah meminta bantuan;
  • perempuan mudah afektif.

Di samping itu, depresi yang dialami oleh perempuan disebabkan oleh pengaruh hormon karena kondisi-kondisi berikut:

  • gangguan disforia pramenstruasi;
  • depresi terkait dengan kontrasepsi hormonal;
  • aborsi dan keguguran dan depresi;
  • kehamilan dan depresi;
  • depresi pasca melahirkan;
  • infertilitas dan depresi pada wanita;
  • perimenopause, menopause, dan depresi.

Nalini pun lebih lanjut menjelaskan ketika depresi tidak diobati, hal ini dapat berkembang menjadi depresi mayor, bipolar, dan depresi kronis.

Depresi memasuki fase depresi mayor ketika gejala yang timbul adalah sebagai berikut:

  • penurunan mood;
  • murung;
  • alami gangguan tidur;
  • alami anhedonia;
  • kelelahan;
  • perasaan bersalah;
  • penurunan konsentrasi;
  • adanya pikiran untuk bunuh diri

Baca juga: Ibu Baru, Kenali Beda Gejala Baby Blues dan Depresi Pascapersalinan

Gejala tersebut biasanya terjadi dalam periode dua minggu dan menyebabkan distres atau hendaya signifikan pada aspek sosial, pekerjaan, dan area lainnya.

Uniknya, meskipun depresi pada perempuan lebih tinggi daripada laki-laki, angka bunuh diri yang terjadi malah banyak dialami oleh laki-laki daripada perempuan.

Menurut Sample Registration Survey yang dipaparkan oleh Nalini, setiap tahun terjadi 1800 kasus bunuh diri di Indonesia karena depresi.

Dengan demikian, ada lima orang yang melakukan bunuh diri setiap harinya.

Dari angka tersebut, 29 persen di antaranya adalah perempuan, sedangkan sisanya, yakni 71 persen, adalah laki-laki.

Nalini pun menyarankan beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya bunuh diri karena depresi, yakni sebagai berikut:

  • Regulasi stres, meningkatkan resiliensi dan self-esteem
  • Tetap terhubung dengan keluarga atau teman, terutama di saat krisis
  • Segera ke profesional untuk mencegah depresi bertambah buruk
  • Pertimbangkan mendapat terapi jangka panjang untuk mencegah gejala kambuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau