Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Mengancam Jiwa, Kenali Gejala Botulisme

Kompas.com - 17/12/2021, 12:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.comBotulisme adalah penyakit serius yang disebabkan oleh toksin botulinum.

Toksin menyebabkan kelumpuhan yang dimulai dar wajah dan menyebar ke anggota badan lainnya.

 

Jika mencapai otot-otot pernapasan, kegagalan pernapasan dapat terjadi.

Toksin diproduksi oleh Clostridium botulinum (C. botulinum), yakni sejenis bakteri.

Toksin ini tersebar di tanah dan ada di air yang tidak diolah.

Selain itu, juga dapat bertahan hidup di lingkungan ini sebagai spora yang resisten.

Melansir dari Medical News Today, semua jenis botulisme pada akhirnya menyebabkan kelumpuhan, sehingga setiap kasus botulisme diperlakukan sebagai keadaan darurat medis.

Lalu, apa saja gejala dali botulisme?

Baca juga: Waspadai Keracunan Ikan Buntal, Kenali Ciri-ciri dan Cara Mengatasinya

Gejala botulisme

Pada botulisme yang disebabkan oleh makanan, tanda dan gejala termasuk mual, muntah, dan diare diikuti dengan sembelit dan distensi perut.

Selain itu, gejala lain yang mungkin muncul adalah lemah dan kesulitan bernapas.

Gejala biasanya muncul antara 18 hingga 36 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, tetapi ini dapat bervariasi antara 3 jam dan 8 hari.

Pada botulisme luka, saraf yang menghubungkan otak ke tulang belakang, yang dikenal sebagai saraf kranial, mengalami gejala pertama.

Ini kemudian menyebar ke seluruh tubuh.

Masa inkubasi adalah dari 4 hari hingga 2 minggu.

Tanda dan gejala neurologis botulisme pada orang dewasa, bawaan makanan, dan luka biasanya sama, tetapi gejala botulisme luka mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk muncul.

Pasien mungkin mengalami penglihatan ganda atau kabur, kelopak mata mungkin terkulai, kelemahan wajah, mulut kering, disfagia, dan bicara tidak jelas.

Otot akan menjadi lemah dan kelumpuhan akan terjadi.

Tanpa pengobatan, otot-otot pernapasan pasien akhirnya akan lumpuh, mengakibatkan gagal napas dan kematian.

Pasien tetap sadar selama proses ini. Sementara itu, pada botulisme bayi, tanda dan gejala yang muncul adalah:

  • sembelit
  • makan yang buruk
  • mudah marah
  • air liur berlebihan
  • kelopak mata kendur
  • ekspresi wajah datar
  • kelesuan
  • kesulitan pernapasan
  • refleks lambat atau tidak tepat
  • lemah menangis lemah
  • floppiness dan tonus otot yang buruk
  • tidak ada refleks muntah
  • mata tidak fokus
  • lemah ketika mengisap susu

Masa inkubasi botulisme bayi bervariasi dari 3 hari hingga 30 hari.

Baca juga: Hati-hati, Efek Minum Minyak Kayu Putih Sembarangan Bisa Keracunan

Penyebab botulisme

Toksin botulinum, racun yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum (C. botulinum), umum ditemukan di tanah dan ada di air yang tidak diolah.

Ia dapat bertahan hidup di lingkungan ini sebagai spora yang resisten.

C. botulinum menghasilkan spora yang dapat bertahan hidup dalam makanan yang diawetkan atau kalengan.

Di sini, mereka menghasilkan racun. Saat dikonsumsi, racun dalam jumlah sedikit pun dapat menyebabkan keracunan parah.

Ada beberapa jenis botulisme, berikut ini penjelasannya:

  • Botulisme bawaan makanan disebabkan oleh konsumsi makanan yang mengandung toksin botulinum.
  • Botulisme luka dapat terjadi jika organisme memasuki luka terbuka dan menghasilkan racun di dalam luka. Pengguna narkoba suntikan berisiko terkena botulisme jenis ini.
  • Botulisme bayi terjadi ketika bayi mengonsumsi bakteri atau sporanya, dan ini tumbuh di usus. 
  • Kolonisasi usus dewasa adalah bentuk botulisme langka yang terjadi ketika bakteri menjajah saluran pencernaan orang dewasa.
  • Botulisme latrogenik dapat terjadi melalui overdosis toksin botulisme, atau botox.

Makanan yang sering tercemar

Makanan yang paling sering tercemar adalah:

  • sayuran kalengan rumahan
  • babi dan ham yang diawetkan
  • ikan mentah atau asap
  • madu
  • sirup jagung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau