KOMPAS.com - Botulisme adalah penyakit serius yang disebabkan oleh toksin botulinum.
Toksin menyebabkan kelumpuhan yang dimulai dar wajah dan menyebar ke anggota badan lainnya.
Jika mencapai otot-otot pernapasan, kegagalan pernapasan dapat terjadi.
Toksin diproduksi oleh Clostridium botulinum (C. botulinum), yakni sejenis bakteri.
Toksin ini tersebar di tanah dan ada di air yang tidak diolah.
Selain itu, juga dapat bertahan hidup di lingkungan ini sebagai spora yang resisten.
Melansir dari Medical News Today, semua jenis botulisme pada akhirnya menyebabkan kelumpuhan, sehingga setiap kasus botulisme diperlakukan sebagai keadaan darurat medis.
Lalu, apa saja gejala dali botulisme?
Baca juga: Waspadai Keracunan Ikan Buntal, Kenali Ciri-ciri dan Cara Mengatasinya
Pada botulisme yang disebabkan oleh makanan, tanda dan gejala termasuk mual, muntah, dan diare diikuti dengan sembelit dan distensi perut.
Selain itu, gejala lain yang mungkin muncul adalah lemah dan kesulitan bernapas.
Gejala biasanya muncul antara 18 hingga 36 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, tetapi ini dapat bervariasi antara 3 jam dan 8 hari.
Pada botulisme luka, saraf yang menghubungkan otak ke tulang belakang, yang dikenal sebagai saraf kranial, mengalami gejala pertama.
Ini kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
Masa inkubasi adalah dari 4 hari hingga 2 minggu.
Tanda dan gejala neurologis botulisme pada orang dewasa, bawaan makanan, dan luka biasanya sama, tetapi gejala botulisme luka mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk muncul.