Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/12/2021, 06:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Kulit bayi yang baru lahir cenderung sensitif, termasuk bagian bibirnya. Tak pelak, bayi sangat rentan mengalami bibir kering.

Melansir WebMD, alasan kenapa bibir kering pada bayi sebenarnya terkait dengan kondisi alami kulit si kecil.

Ketika masih berada di dalam kandungan ibu hamil, kulit janin dilindungi zat pelapis tebal bernama vernix.

Baca juga: Bibir Bayi Hitam, Kenali Penyebab dan Kapan Perlu Waspada

Begitu sudah lahir, pelapis tersebut sudah tidak ada. Sehingga bayi perlu mengatur sendiri semua sistem tubuhnya, termasuk bagian kulit.

Tanpa lapisan perlindungan ekstra, kulit dan bagian bibir bayi cenderung mudah terdampak terpapar zat asing atau perubahan kondisi lingkungan.

Sebagian besar penyebab bibir kering pada bayi umumnya tidak berbahaya. Tapi, ada juga beberapa masalah kesehatan terkait bibir kering yang perlu diwaspadai.

Penyebab bibir kering pada bayi

Penyebab bibir kering pada bayi bisa terkait kondisi kulit yang sensitif sampai penyakit tertentu. Melansir Medical News Today, berikut beberapa di antaranya:

  • Kekurangan cairan

Beberapa bayi baru lahir memiliki bibir kering ketika kekurangan ASI, terutama pada cuaca yang panas atau bayi banyak berkeringat dan buang air kecil. Apabila jumlah cairan yang keluar cukup banyak, pastikan kebutuhan asupan si kecil tercukupi.

Selain bibir kering, tanda-tanda kekurangan cairan pada bayi di antaranya ubun-ubun cekung, mata cekung, air mata tidak keluar saat menangis, kulit kering, telapak tangan dan kaki dingin, mengantuk terus, atau detak jantung cepat.

  • Pengelupasan kulit setelah bayi lahir

Kulit bayi baru lahir biasanya mengelupas, termasuk bagian bibirnya. Kondisi ini normal karena bayi sedang beradaptasi dengan lingkungan luar.

  • Mengisap atau menjilati bibir

Bayi baru lahir memilki naluri mengisap yang kuat. Sehingga, si kecil cenderung kerap mengisap atau menjilati bibirnya meskipun tidak sedang menyusu. Ketika air liur di bibir bayi menguap, bibir bayi jadi lebih kering.

Baca juga: Vitiligo pada Bayi, Kenali Penyebab dan Cara Menyembuhkannya

  • Kulit sensitif

Bayi baru lahir kulitnya cenderung sensitif dan gampang teriritasi. Kondisi kulit ini ketika terkena kain, tisu, losion, krim, atau kosmetik ibunya mudah teriritasi dan kering.

  • Perubahan cuaca

Panas, dingin, angin kencang dapat menyebabkan kulit bibir kering dan pecah-pecah pada bayi. Perubahan cuaca ini dapat menyerap kelembapan alami kulit dan menyebabkan bibir kering dan pecah-pecah.

  • Penyakit kawasaki

Penyakit kawasaki adalah kondisi langka yang menyebabkan demam berkepanjangan dan radang pembuluh darah. Penyakit ini biasanya mulai muncul ketika usia bayi menginjak enam bulan sampai dua tahun.

Selain bibir kering pada bayi, gejala penyakit kawasaki lainnya yakni demam, ruam kemerahan, lengan dan kaki bengkak.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Diare pada Bayi dan Anak

Kapan perlu waspada dengan bibir kering pada bayi?

Bibir kering pada bayi umumnya normal karena kondisi kulitnya masih perlu beradaptasi dengan lingkungan dan cenderung sensitif.

Tapi, Anda perlu waspada jika kondisi ini terkait dehidrasi atau suatu penyakit. Segera konsultasikan ke dokter agar segera ditangani.

Selain itu, tanyakan kepada dokter apabila bibir kering pada bayi disertai gejala lain atau perubahan kondisi tubuh si kecil yang bikin Anda khwatir.

Baca juga: Sepsis pada Bayi, Kenali Gejala dan Penyebabnya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Pengapuran Lutut Apakah Harus Operasi? Ini Penjelasan Dokter...
Pengapuran Lutut Apakah Harus Operasi? Ini Penjelasan Dokter...
Health
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Apa Tertelan Lebah Bisa Sebabkan Serangan Jantung?
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Apa Tertelan Lebah Bisa Sebabkan Serangan Jantung?
Health
Waspada Virus Hanta, Kemenkes Laporkan 8 Kasus di Indonesia
Waspada Virus Hanta, Kemenkes Laporkan 8 Kasus di Indonesia
Health
Miliuner India Sunjay Kapur Meninggal Usai Diduga Menelan Lebah
Miliuner India Sunjay Kapur Meninggal Usai Diduga Menelan Lebah
Health
Demam Mulai Turun Bukan Berarti Sembuh, Justru Fase Paling Mematikan DBD Bisa Dimulai
Demam Mulai Turun Bukan Berarti Sembuh, Justru Fase Paling Mematikan DBD Bisa Dimulai
Health
Demam Biasa Bisa Sembuh, Tapi Demam Berdarah Bisa Berujung Maut Bila Tak Ditangani
Demam Biasa Bisa Sembuh, Tapi Demam Berdarah Bisa Berujung Maut Bila Tak Ditangani
Health
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Health
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Health
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Health
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Health
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Health
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau