KOMPAS.com - Salah satu risiko hamil bayi kembar yang perlu diwaspadai adalah bayi lahir prematur.
Organisasi Nirlaba yang fokus pada kesehatan ibu dan anak di AS March of Dimes memperkirakan, lebih dari setengah kasus ibu hamil bayi kembar melahirkan anak secara prematur.
Bayi dikatakan lahir prematur apabila persalinan terjadi sebelum minggu ke-37 kehamilan.
Baca juga: 6 Ciri-ciri Hamil Anak Kembar
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari RS JIH Solo, dr. Bima Suryantara, Sp.OG (K) menjelaskan, hamil bayi kembar adalah salah satu faktor risiko kelahiran prematur.
"Ukuran rahim manusia idealnya diisi satu bayi. Secara fisiologis, rahim untuk hamil bayi kembar semakin penuh. Padahal, daya tampungnya terbatas. Ini yang menyebabkan bayi kembar terkadang lahir prematur," jelasnya ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (14/1/2020).
Selain itu, Bima menyebutkan ibu hamil bayi kembar juga berisiko mengalami komplikasi kehamilan ketuban pecah dini.
Umumnya, kantong ketuban akan pecah selama persalinan. Namun, di beberapa kasus seperti hamil bayi kembar, ketuban rawan pecah lebih awal. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko infeksi jika bayi tidak segera dilahirkan.
"Untuk bayi kembar, air ketuban juga jadi tambah banyak. Ibu hamil perlu mewaspadai infeksi," katanya.
Bima menyebutkan salah satu infeksi yang kerap disepelekan ibu hamil bayi kembar adalah infeksi saluran kencing.
Beberapa ibu hamil bayi kembar biasanya susah buang air saat kondisi perutnya sudah semakin membesar.
Kebiasaan menahan buang air kecil ini rawan menyebabkan infeksi saluran kencing dan rentan menyebar ke air ketuban jika tidak segera diobati.
Baca juga: 3 Cara Program Hamil Anak Kembar, dengan Terapi Kesuburan atau Alami
Untuk meminimalkan dampak kesehatan ibu dan bayi saat hamil bayi kembar, ibu hamil perlu rutin memeriksakan kondisi kesehatannya.
Setiap ibu hamil dianjurkan agar menjalani pemeriksaan rutin minimal enam kali sepanjang kehamilan.
Selain itu, pastikan ibu hamil memperhatikan asupan nutrisinya setiap hari dengan menjalankan pola makan bergizi lengkap dan seimbang.
Jika dianjurkan oleh dokter yang menangani, ibu hamil sebaiknya juga menambah asupan vitamin dan mineral tambahan seperti asam folat, kalsium, vitamin D, sampai asam amino.
Baca juga: 18 Penyebab Bayi Lahir Prematur, Komplikasi Kehamilan sampai Penyakit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.