Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Mengobati Infeksi Otak, dari Obat sampai Operasi

Kompas.com - 05/02/2022, 18:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Cara mengobati infeksi otak perlu penanganan medis yang cepat dan tepat. Pasalnya, penyakit ini bisa mengancam jiwa apabila tidak segera ditangani.

Perlu diketahui, infeksi otak adalah penyakit infeksi virus, bakteri, jamur, atau parasit yang menyerang otak, sumsum tulang belakang, atau daerah sekitarnya.

Penyakit ini dapat menyebabkan peradangan otak dan memicu gejala seperti demam tinggi, sakit kepala hebat, kejang, perubahan perilaku, gangguan kesadaran, sampai stroke.

Ada beberapa jenis infeksi otak dengan penyebab dan pengobatan masing-masing. Di antaranya ensefalitis, meningitis, myelitis, dan abses otak. Berikut beberapa cara mengobatinya.

Baca juga: 4 Gejala Infeksi Otak sesuai Jenisnya

Cara mengobati infeksi otak

Perawatan medis infeksi otak tergantung akar penyebab penyakit, tingkat keparahan penyakit, sampai kondisi kesehatan penderita secara umum. Berikut beberapa di antaranya:

Dilansir dari Verywell Health, dokter biasanya meresepkan obat infeksi otak sesuai penyebab dan gejala penyakit.

Untuk infeksi otak karena bakteri seperti meningitis, dokter bakal memberikan antibiotik. Untuk infeksi otak karena virus seperti ensefalitis, dokter akan meresepkan antivirus, atau obat antijamur untuk infeksi jamur.

Selain itu, tim medis biasanya memberikan obat kortikosteroid untuk membantu mengatasi peradangan di otak atau sumsum tulang belakang.

Pemberian obat infeksi otak umumnya disuntikkan ke pembuluh darah melalui infeksi di rumah sakit. Tim medis juga bakal memantau intensif kondisi kesehatan penderita.

  • Terapi aspirasi

Dikutip dari Lybrate, terapi aspirasi direkomendasikan untuk infeksi otak meluas dan terdapat nanah menggumpal di sejumlah bagian otak.

Terapi ini dilakukan dengan operasi. Dokter bakal memindai bagian otak yang terinfeksi dengan CT scan. Setelah bagian tersebut ditemukan, dokter bakal membuat lubang kecil untuk mengeluarkan nanah.

Proses mendeteksi infeksi sampai pengeringan nanah dengan terapi ini biasanya membutuhkan waktu sekitar satu jam.

Baca juga: 5 Penyebab Infeksi Otak dan Cara Mencegahnya

  • Prosedur kraniotomi

Tindakan medis ini direkomendasikan untuk infeksi otak yang kambuh lagi atau tidak sembuh setelah terapi obat dan aspirasi.

Operasi kraniotomi dilakukan dengan mengakses bagian otak yang terinfeksi. Selama operasi, dokter bakal memberikan anestesi atau bius.

Keseluruhan tindakan medis ini membutuhkan waktu antara tiga sampai empat jam.

  • Psikoterapi

Setelah perawatan medis, terkadang dokter juga menyarankan penderita menyarankan psikoterapi untuk proses pemulihan.

Psikoterapi ini diberikan untuk mengembalikan kondisi pengidap yang mengalami gejala kelelahan parah, otot lemas, perubahan perilaku, gangguan daya ingat, gangguan wicara, gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, atau lumpuh.

Baca juga: 8 Gejala Awal Tumor Otak yang Perlu Diwaspadai

Berapa lama proses penyembuhan infeksi otak?

Perawatan medis untuk infeksi otak biasanya membutuhkan waktu selama beberapa minggu.
Proses perawatan yang relatif lama ini termasuk proses pemulihan pasca-operasi dan memantau kondisi kesehatan penderita sampai benar-benar stabil.

Setelah keluar dari rumah sakit, penderita infeksi otak biasanya masih disarankan istirahat selama enam sampai 12 minggu agar proses pemulihan berjalan optimal.

Selama proses pemulihan, penderita infeksi otak dianjurkan untuk meminimalkan risiko cedera kepala, seperti terpleset atau olahraga risiko tinggi.

Baca juga: Penyebab Tumor Otak dan Faktor Risikonya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com