Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal Pemicu Gejala Parah Saat Terpapar Covid-19 Pada Orang Obesitas

Kompas.com - 10/02/2022, 10:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Obesitas merupakan salah satu faktor risiko yang memicu berbagai penyakit.

Bahkan di tengah pandemi Covid-19 ini, orang dengan obesitas juga rentan mengalami gejala yang parah hingga risiko kematian.

Melansir data Cleveland Clinic, orang dengan indeks massa tubuh di atas 30 bisa mengalami gejala parah akibat Covid-19.

Direktur Bariatric & Metabolic Institute di Cleveland Clinic, Ali Aminian juga mengatakan bahwa orang dengan obesitas rentan mengalami gejala parah hingga risiko kematian akibat Covid-19.

Baca juga: Kelahiran Prematur

Mengapa hal itu bisa terjadi?

Menurut Aminian, ada beberapa faktor yang bisa membuat penderita oebsitas mengalami gejala parah ketika terinfeksi Covid-19. Berikut faktor tersebut:

1. Imunitas tubuh melemah

Orang yang memiliki obesitas sering mengalami kekebalan bawaan dan adaptif yang melemah.

Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi Covid-19.

2. Respon imun yang terlalu aktif

Obesitas adalah keadaan peradangan kronis yang menyebabkan tubuh memproduksi sitokin dalam jumlah berlebihan.

Sitokin adalah molekul yang berperan penting dalam mengatur sistem kekebalan tubuh.

Infeksi Covid-19 juga memicu pelepasan sitokin. Ketika dikombinasikan dengan obesitas, hal ini dapat menyebabkan kelebihan jumlah sitokin dalam tubuh yang menciptakan "badai sitokin".

Badai sitokin bisa menyebabkan kerusakan pada beberapa organ tubuh.

"Hal ini pula yang membuat orang dengan oebsitas mebgalami gejala parah setelah terpapar Covid-19," tambahnya.

3. Risiko kardiovaskular

Orang dengan obesitas sering kali memiliki riwayat penyakit kardiovaskular dan dengan serangkaian risiko terkait seperti diabetes dan hipertensi.

Semua faktor tersebut dapat berkontribusi gejala parah akibat paparan infeksi Covid-19.

4. Peningkatan risiko pembekuan darah

Mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas sudah berisiko lebih tinggi mengalami pembekuan darah, suatu kondisi yang juga dikaitkan dengan Covid-19.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau