Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Penyebab Paru-paru Bocor dan Faktor Risikonya

Kompas.com - 23/02/2022, 10:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Penyebab paru-paru bocor bisa berasal dari cedera sampai komplikasi penyakit paru-paru.

Perlu diketahui, paru-paru bocor adalah masalah kesehatan serius karena dapat memicu kolapsnya organ vital ini.

Kondisi ini dapat terjadi ketika udara bocor ke ruang di antara paru-paru dan dinding dada.

Kebocoran udara ini dapat mendesak dan menekan paru-paru dari luar, sehingga paru-paru kesulitan mengembang saat digunakan untuk bernapas.

Baca juga: Pneumotoraks: Gejala dan Penyebab

Biasanya, kebocoran hanya terjadi pada satu bagian paru-paru saja. Namun, ada juga kasus paru-paru sampai kolaps total.

Dalam dunia kesehatan, paru-paru bocor dikenal dengan istilah pneumotoraks atau pneumothorax.

Untuk meningkatkan kewaspadaan pada penyakit ini, kenali penyebab dan faktor risiko paru-paru bocor.

Penyebab paru-paru bocor

Terdapat beberapa penyebab paru-paru bocor, di antaranya:

  • Cedera dada

Dilansir dari Mayo Clinic, cedera karena benda tumpul atau benda tajam pada bagian dada bisa menyebabkan paru-paru bocor.

Cedera ini bisa terjadi karena kecelakaan kendaraan, tertusuk benda tajam, terkena tembakan peluru, atau tulang rusuk patah.

  • Penyakit paru-paru

Jaringan paru-paru yang rusak rawan bocor dan menyebabkan paru-paru kolaps.

Penyakit paru-paru yang dapat merusak organ pernapasan ini di antaranya penyakit paru obstruktif kronik, penyakit paru-paru kistik, pneumonia, TBC, atau kanker paru-paru.

Baca juga: 5 Penyebab Penyakit Paru-paru sesuai Jenisnya

  • Lepuh udara pecah

Lepuh udara kecil-kecil bisa muncul di bagian atas paru-paru. Ketika lepuhan ini pecah, udara bisa bocor ke ruang antara paru-paru dan dinding dada.

Dilansir dari British Lung Foundation, lepuh udara di paru-paru terkadang dapat terbentuk ketika kondisi paru-paru melemah.

  • Efek penggunaan ventilator

Di beberapa kasus, paru-paru bocor dapat terjadi karena efek samping penggunaan alat bantu pernapasan ventilator.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau