Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/02/2022, 16:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Anemia yang terjadi karena sel darah merah yang biasanya bulat menjadi berbentuk bulan sabit, sebab genetika.

Anemia terjadi ketika sel darah merah rusak dengan cepat, sehingga oksigen tidak sampai ke organ tubuh.

Sel darah merah berbentuk bulan sabit juga bisa tersangkut di pembuluh darah kecil dan menyebabkan rasa sakit.

  • Anemia defisiensi vitamin, khususnya B12 dan folat

Anemia yang terjadi karena tubuh tidak mendapatkan cukup vitamin B12 dan folat.

Tubuh kita membutuhkan kedua vitamin tersebut untuk membuat sel darah merah.
Jenis anemia ini dapat disebabkan oleh:

  1. Kekurangan makanan: jika kita makan sedikit atau tanpa daging, mungkin kita tidak mendapatkan cukup vitamin B12. Jika kita memasak sayuran terlalu lama atau tidak makan cukup banyak, mungkin kita tidak mendapatkan cukup folat.
  2. Anemia megaloblastik: ketika kita tidak mendapatkan cukup vitamin B12, folat, atau keduanya.
  3. Anemia pernisiosa: ketika tubuh kita tidak menyerap cukup vitamin B12.
  • Anemia yang terkait dengan kondisi kronis lainnya

Anemia yang terjadi ketika tubuh kita tidak memiliki cukup hormon untuk membuat sel darah merah.

Kondisi yang menyebabkan jenis anemia ini meliputi:

  1. Penyakit ginjal lanjut
  2. Hipotiroidisme
  3. Usia tua
  4. Penyakit jangka panjang, seperti kanker, infeksi, lupus, diabetes, dan rheumatoid arthritis.

Baca juga: 8 Makanan yang Baik Dikonsumsi Penderita Anemia

3. Anemia yang disebabkan oleh kerusakan sel darah merah

Anemia kategori ini terjadi ketika sel darah merah rapuh dan tidak dapat menangani tekanan perjalanan melalui tubuh kita.

Sel-sel darah merah itu mungkin pecah, menyebabkan apa yang disebut anemia hemolitik.

Jenis anemia ini mungkin bisa muncul sejak lahir atau tiba-tiba saat dewasa.

Terkadang, penyebab anemia hemolitik tidak jelas, tetapi dapat mencakup:

  1. Serangan oleh sistem kekebalan, seperti halnya lupus. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja, bahkan bayi yang masih dalam kandungan atau bayi yang baru lahir. Itulah yang disebut penyakit hemolitik pada bayi baru lahir.
  2. Kondisi yang dapat diturunkan melalui gen, seperti anemia sel sabit, talasemia, dan thrombotic thrombocytopenic purpura (TTP).
  3. Limpa yang membesar. Hal ini merupakan kasus yang jarang terjadi, menjebak sel darah merah dan menghancurkannya terlalu dini.
  4. Sesuatu yang membebani tubuh, seperti infeksi, obat-obatan, bisa ular atau laba-laba, atau makanan tertentu.
  5. Racun dari penyakit hati atau ginjal tahap lanjut.
  6. Cangkok pembuluh darah, katup jantung prostetik, tumor, luka bakar parah, berada di sekitar bahan kimia tertentu, hipertensi berat, dan gangguan pembekuan darah.

Baca juga: Cara Mencegah Anemia Defisiensi Besi Sebelum, Saat, dan Setelah Hamil

Gejala

Mengutip Healthline, banyak gejala anemia berhubungan dengan kekurangan oksigen yang dipasok ke organ dan jaringan tubuh.
Jika kita menderita anemia, mungkin akan mengalami gejala, seperti:

  • Kelelahan
  • Lemah
  • Pusing, terutama saat aktif atau berdiri
  • Sakit kepala
  • Sesak napas
  • Kulit, gusi, atau kuku pucat
  • Tangan dan kaki dingin
  • Detak jantung yang sangat cepat atau tidak teratur
  • Nyeri dada
  • Mudah pingsan.

Ada pun gejala lain yang mungkin terjadi pada beberapa jenis anemia, meliputi:

  • Kuku rapuh
  • Radang lidah
  • Retak di sisi mulut
  • Penyakit kuning
  • Murmur
  • Pembesaran kelenjar getah bening
  • Pembesaran limpa atau hati
  • Sulit berkonsentrasi
  • Keinginan makan yang tidak biasa, seperti ingin makan es, tanah liat, atau kotoran.

Baca juga: Waspadai, Anemia Bisa Jadi Gejala Awal Kanker Usus Besar

Apa saja faktor risiko anemia?

Mengutip Healthline, ada faktor-faktor tertentu yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena anemia. Ini termasuk:

  • Kurang makan makanan yang mengandung zat besi, folat, atau vitamin B-12, saat menstruasi
  • Kehamilan
  • Berusia di atas 65 tahun
  • Mengalami gangguan pencernaan tertentu, seperti penyakit Crohn atau penyakit celiac
  • Kondisi kesehatan kronis tertentu, seperti kanker, penyakit ginjal, penyakit hati, atau penyakit autoimun
  • Riwayat keluarga memiliki kondisi genetik yang dapat menyebabkan anemia
  • Pengguna obat tertentu, seperti orang yang menjalani kemoterapi atau terapi radiasi untuk mengobati kanker
  • Faktor lain, seperti konsumsi alkohol yang berlebihan dan sering terpapar bahan kimia beracun.

Baca juga: Mengapa Gagal Ginjal Dapat Menyebabkan Anemia?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau