Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulit Menahan Buang Air Kecil, Hati-Hati Inkontinensia Urin

Kompas.com - 28/02/2022, 12:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Health,NHS

KOMPAS.com - Sering merasa sulit menahan buang air kecil? Saatnya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Yah, saat bersin atau batuk mungkin tanpa sengaja ada sedikit air kencing yang ikut keluar.

Hal semacam itu seringkali dianggap normal meskipun membuat kita tak nyaman. Sulit menahan kencing bisa jadi bahwa kandung kemih kehilangan kontrolnya.

Kondisi ini seringkali disebut dengan inkonsitesia urin.

Baca juga: 5 Gejala Herpes pada Bayi, Orangtua Perlu Waspada

Apa penyebabnya?

Inkonsitensia urin adalah keluarnya urin tanpa disengaja. Menurut ahli urologi David Sheyn, jumlah urin yang keluar akibat inkosistensia bisa dalam jumlah kecil hingga sedang.

Berdasarkan jenisnya, inkosistensia urin juga bisa terjadi karena hal berikut:

1. Mengompol karena tekanan

Kondisi ini juga bisa disebut dengan inkonistensia stress, seperti saat kita tertawa, batuk, atau bersin.

Inkonsistensia stress terjadi karena melemahnya atau rusaknya otot-otot yang digunakan untuk mencegah buang air kecil, seperti otot-otot dasar panggul dan sfingter uretra.

2. Susah menunda buang air kecil

Kondisi ini disebut dengan istilah inkosistensia urgensi, yang membuat penderitanya susah menahan dorongan buang air kecil.

Inkontinensia urgensi biasanya merupakan hasil dari aktivitas otot detrusor yang berlebihan, yang mengontrol kandung kemih.

3. Mengompol tiba-tiba

Inkontinesia jenis ini membuat penderitanya mengeluarkan urin dalam jumlah sedikit tapi sering.

Mengompol tiba-tiba atau inkontinensia overflow karena obstruksi atau penyumbatan di kandung kemih Anda, yang mencegahnya mengosongkan sepenuhnya.

4. Sama sekali tak bisa menahan urin

Hal ini juga disebut dengan inkontinensia total. Inkontinensia urin terjadi karena masalah kandung kemih sejak lahir, atau cedera tulang belakang.

Inkonsistensia juga bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti:

  • kehamilan dan persalinan pervaginam
  • kegemukan
  • riwayat keluarga inkontinensia
  • bertambahnya usia – meskipun inkontinensia bukanlah bagian yang tak terhindarkan dari penuaan.

Baca juga: Apa Saja Penyebab Anemia?

Bagaimana cara mengatasinya?

Inkotinensia urin biasanya diatas dengan cara berikut:

1. Obat

Ada beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk mengendurkan kandung kemih yang terlalu aktif, seperti antikolinergik, agonis beta-3, dan antidepresan trisiklik.

2. Terapi fisik dasar panggul

Terapi fisik dasar panggul akan membantu melemaskan otot (jika terlalu kencang), memperkuatnya (jika terlalu lemah), atau mengendurkan panggul dengan berbagai teknik.

Teknsik yang digunakan bisa berupa latihan kegel, terapi dilator, biofeedback, atau yoga.

3. Suntikan

Suntikan ke kandung kemih Anda dapat membantu mengendurkan otot, mengurangi kemungkinan kebocoran urin jika Anda mengalami inkontinensia urgensi.

Biasanya, dokter menyarankan langkah ini setelah perawatan lain tidak berhasil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau