Nabila membagikan beberapa tips puasa untuk ibu menyusui, di antaranya:
Ibu menyusui perlu minum air sekitar dua liter sehari. Untuk mencukupi cairan ini, perhatikan pengelolaan minum saat puasa, konsumsi sup, atau makan buah kaya air seperti pir dan semangka.
Jangan minum terlalu banyak sekaligus saat sahur karena justru bikin sering kencing dan cepat haus.
Minum saat bangun tidur, sedikit sebelum santap sahur, dan sedikit setelah santap sahur. Cukupi kebutuhan cairan lainnya secara bertahap setelah buka puasa sampai setelah tarawih.
Baca juga: 7 Manfaat Puasa bagi Kesehatan
Saat sahur dan buka puasa, ibu menyusui tetap perlu mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang untuk bekal menjalani puasa dan menambal nutrisi yang hilang sepanjang hari.
Konsumsi protein sehat seperti daging, telur, ikan, serta karbohidrat kompleks seperti nasi merah agar awet kenyang. Jangan lupakan buah dan sayur di setiap sesi makan.
Begitu memasuki waktu berbuka puasa, jangan menunda-nunda untuk membatalkan puasa.
Pulihkan energi dan cairan yang hilang sepanjang hari dengan takjil kurma atau minum jus kurma dan susu.
Aliran ASI atau let down reflex (LDR) dapat melambat saat berpuasa. Ibu menyusui bisa mengatasinya dengan menyusui sembari memijat halus area pangkal payudara ke ujung untuk melancarkan aliran ASI.
Dengan merangsang ASI agar lancar keluar, bayi juga bisa puas menyusu ketika ibu menyusui puasa.
Baca juga: Manfaat Puasa Bisa Meningkatkan Daya Tahan Tubuh, Kok Bisa?
Ketika memompa ASI, ibu menyusui terkadang mendapati produksi ASI lebih sedikit ketimbang saat tidak puasa. Namun, jangan panik.
Ingat kembali prinsip pasokan dan permintaan ASI. Semakin sering payudara dipompa atau ibu menyusui bayinya, produksi ASI juga semakin meningkat.
Saat menyusui, pastikan si kecil disusui secara optimal dengan memperhatikan posisi dan perlekatan.
Perubahan tubuh selama puasa terkadang memerlukan waktu, termasuk bagi para ibu menyusui.
Untuk itu, ibu menyusui yang menjalankan puasa tidak boleh memaksakan diri untuk puasa.
Segera batalkan puasa jika ibu menyusui merasa lemas, sangat haus, urine berwarna gelap, pandangan berkunang-kunang, atau ingin pingsan.
Atau, kondisi bayi yang disusui tidak cukup nutrisinya dengan tanda-tanda bayi rewel atau menangis terus, popok lebih jarang basah, kotoran BAB kehijauan, atau berat badan bayi turun.
Baca juga: Ibu Hamil Boleh Puasa atau Tidak?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.