Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/04/2022, 04:35 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Seiring bertambahnya usia, semua sistem di tubuh menjadi melambat. Namun saat detak jantung ikut melambat, hal itu bisa menjadi tanda adanya bradikardia.

Bradikardia seringkali terjadi para orang yang telah berusia senja. Menurut ahli jantung Jose Baez-Escudero, kondisi ini terjadi karena adanya erusakan pada sistem kelistrikan jantung.

"Rusaknya sistem kelistrikan jantung bisa membuat ritme jantung melambat," ucapnya.

Detak jantung melambat

Detak jantung dikatakan lambat jika berada di bawah angka 60 denyut per menir (BPM).

Jika Anda menderita bradikardia, Anda akan memiliki detak jantung istirahat yang rendah di bawah 60, bahkan saat Anda bangun dan aktif,

Padahal, kisaran detak jantung normal adalah 60 hingga 100 bpm saat terjaga.

Bagi kebanyakan orang muda, atlet yang sangat terlatih, dan orang yang berolahraga secara teratur, detak jantung yang rendah saat berolahraga adalah normal dan sehat.

Hal yang sama berlaku untuk tidur malam Anda. Saat Anda tidur, detak jantung Anda biasanya melambat hingga 40 hingga 60 detak per menit.

Baca juga: Polusi Udara Sebabkan Kanker Paru-paru

Penyebab medis detak jantung melambat

Namun, ada beberapa kondisi medis yang membuat detak jantung melambat. Berikut kondisi medis yang membuat detak jantung melambat:

1. Kerusakan jantung

Penyebab paling umum untuk bradikardia adalah kerusakan pada alat pacu jantung alami, simpul sinus.

Alat pacu jantung alami ini mengontrol seberapa cepat ruang jantung atas dan bawah memompa darah ke seluruh tubuh.

2. Blok atrioventrikular

Penyebab lain dari bradikardia adalah blok atrioventrikular di mana bilik atas dan bawah tidak berkomunikasi dengan baik dan akibatnya detak jantung Anda turun.

"Atrioventrikular memburuk seiring bertambahnya usia. Efek obat juga bia meningkatkan riisko bradikardia,” ucap Baez-Escudero.

3. Usia

Usia adalah faktor risiko paling umum untuk mengembangkan bradikardia. Kondisi ini paling sering terjadi di atas usia 65 tahun.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Susah BAB Saat Puasa

4. Penyakit tertentu

Penyakit atau kondisi lain juga dapat menyebabkan bradikardia, antara lain:

  • Serangan jantung karena penyakit arteri koroner.
  • Infeksi bakteri dalam darah yang menyerang jantung Anda.
  • Peradangan otot jantung.
  • Fungsi tiroid rendah.
  • Ketidakseimbangan elektrolit.
  • Terlalu banyak kalium dalam darah.
  • Cacat jantung bawaan.

Diabetes atau tekanan darah tinggi yang berlangsung lama juga meningkatkan risiko bradikardia.

Gejala melemahnya detak jantung

Melemahnya detak jantung biasanya terjadi tanpa gejala. Namun, adapula yang merasakan gejala seperti berikut:

  • Kekurangan energi.
  • Stamina rendah.
  • Pusing.
  • Kelemahan.
  • Sakit dada.
  • Kebingungan/masalah memori.
  • Jantung berdebar-debar atau berdebar-debar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau