KOMPAS.com - Gula darah tinggi bisa memicu berbagai masalah kesehatan.
Gula darah tinggi bisa menyebabkan komplikasi diabetes seperti kerusakan saraf, kehilangan penglihatan, kerusakan ginjal, dan peningkatan risiko penyakit kardio vaskular.
Karena itu, Anda perlu memastikan kadar gula darah di tubuh Anda seimbang.
Sayangnya, stres dan berbagai problematika kehidupan juga bisa berpengaruh pada kadar gula dalam darah.
Stres emosional dan fisik bisa berpengaruh besar pada tubuh, termasuk pada kadar gula dalam darah.
Ketika tubuh mengalami stres kronis tingkat tinggi, tubuh akan melepaskan lebih banyak kortisol, hormon stres utama.
Kortisol disintesis dari kolesterol dan kemudian dilepaskan dari kelenjar adrenal.
Sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal, yang merupakan unit di otak yang terdiri dari hipotalamus, kelenjar pituitari, dan kelenjar adrenal, adalah yang mengatur produksi kortisol dan berapa banyak yang dilepaskan saat stres,
Ketika tubuh mengirimkan sinyal stres, baik emosional maupun fisik, tubuh melepaskan kortisol untuk membantu tubuh merespons ancaman yang dirasakan.
Kortisol juga berfungsi mengontrol tekanan darah, dan mengurangi peradangan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.