Kesulitan lain bagi wanita di atas 40 tahun termasuk peningkatan risiko keguguran dan kelainan genetik pada bayi yang belum lahir.
Baca juga: Tanda-Tanda Masa Subur untuk Tingkatkan Peluang Kehamilan
Saat ovulasi, ovarium menghasilkan folikel. Masing-masing folikel matang nantinya akan melepaskan telur.
Namun pada sindrom ovarium polikistik (PCOS), folikel gagal matang, malah membentuk kista kecil di pinggiran ovarium.
Artinya, ovulasi dan menstruasi wanita tidak teratur atau tidak terjadi sama sekali. Nantinya, akan mengakibatkan infertilitas pada wanita
Sperma membuahi sel telur dalam perjalanannya ke tuba falopi.
Tuba falopi yang tersumbat atau terluka dapat menghambat kemajuan sel telur, mencegahnya bertemu dengan sperma. Kondisi itu menyebabkan wanita tidak subur.
Baca juga: Kapan Masa Subur Pria?
Sel telur yang telah dibuahi sperma menempel (implan) di lapisan rahim untuk berkembang menjadi janin.
Namun, beberapa masalah rahim yang dapat menghambat implantasi antara lain:
Di bagian atas vagina terdapat leher atau pintu masuk ke rahim, yang disebut serviks.
Sperma yang diejakulasikan harus melakukan perjalanan melalui leher rahim untuk mencapai rahim dan saluran tuba.
Lendir serviks saat ovulasi terjadi biasanya encer, sehingga sperma dapat berenang melewatinya.
Namun, beberapa wanita memiliki lendir serviks yang kental dan ini bisa menghambat sperma masuk untuk membuahi sesl telur.
Alhasil, wanita yang memiliki kondisi ini menjadi tidak subur.
Baca juga: 8 Ciri-ciri Masa Subur Wanita
Endometriosis adalah suatu kondisi di mana sel-sel dari lapisan rahim (endometrium) bermigrasi ke bagian lain dari panggul.
Kondisi ini dapat merusak saluran tuba falopi dan ovarium, serta mempengaruhi pergerakan sel telur dan sperma.
Bahkan jika saluran tuba dan ovarium tidak rusak, endometriosis dapat mempengaruhi pembuahan, pertumbuhan embrio dan implantasi.
Mengutip Healthline, terdapat beberapa faktor risiko yang membuat wanita tidak subur, yaitu:
Baca juga: Cara Menghitung Masa Subur Wanita
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.