Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda-Tanda Masa Subur untuk Tingkatkan Peluang Kehamilan

Kompas.com - 30/12/2020, 20:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Untuk meningkatkan pelaung kehamilan, wanita wajib mengetahui kapan masa subur mereka datang.

Suami-istri yang dalam kondisi sehat dan tidak menggunakan alat kontrasepsi biasanya memiliki peluang sekitar 25 hingga 30 persen untuk mendapatka keturunan.

Peluang kehamilan tersebut terjadi ketika masa ovulasi atau masa subur.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Turunnya Gairah Seks

Apa itu masa subur?

Masa subur juga dikenal dengan istilah ovulasi, yakni pelepasan sel telur matang dari ovarium.

Proses ovulasi terjadi di tengah siklus menstruasi atau sekitar hari ke 14 dari siklus bulanan, yang dihitung dari hari pertama datang bulan hingga hari pertama masa datang bulang berikutnya.

Akan tetapi, siklus bulanan wanita berbeda-beda. Jadi, masa subur setiap wanita juga berbeda-beda pula.

Tanda-tanda masa subur

Meski masa subur setiap wanita berbeda-beda, ada beebrapa tanda fisik yang menunjukan bahwa wanita sedang berada di masa subur.

Berikut ciri-ciri masa ovulasi pada wanita:

  • Suhu basal tubuh turun sedikit, lalu naik lagi.
  • Lendir serviks menjadi lebih jernih dan lebih tipis dengan konsistensi yang lebih licin mirip putih telur.
  • Leher rahim melembut dan terbuka.
  • Mengalami sedikit nyeri atau kram ringan di perut bagian bawah.
  • Dorongan seks meningkat.
  • Muncul flek.
  • Vulva atau vagina tampak bengkak.

Bagaimana cara melacak masa subur?

Ada sejumlah cara untuk memprediksi kapan wanita akan mulai berovulasi. Berikut cara mempersiapkan ovulasi dan menentukan waktunya:

1. Tandai kalender

Catat kapan masa menstruasi dimulai dan berakhir, lalu ketahui berapa lama siklus menstruasi ituberlangsung.

Untuk meningkatkan peluang kehamilan, hubungan seks idealnya dilakukan dua hari sekali, terutama selama lima hari sebelum masa ovulasi.

Baca juga: Hati-Hati, Ini 4 Bahaya Seks Anal

2. Perhatikan perubahan tubuh

Kadar hormon wanita berubah sepanjang siklus menstruasi. Selama hari pertama, ovarium mengeluarkan hormon estrogen. Ketika kadar estrogen cukup tinggi, ovarium melepaskan sel telur.

Setelah itu, tubuh mulai Kemudian tubuh Anda mulai membuat progesteron, yang membuat suhu tubuh sedikit naik.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau