KOMPAS.com - Mengetahui masa subur wanita penting bagi pasangan yang sedang menjalankan program kehamilan.
Masa subur wanita terjadi saat sel telur terlepas dari indung telur. Proses ini disebut ovulasi.
Ovulasi dapat diketahui dengan praktis menggunakan alat tes ovulasi serta pemeriksaan ultrasonografi (USG). Wanita dengan jadwal menstruasi teratur juga dapat menghitung masa subur.
Baca juga: Sedang Program Kehamilan? Cek Masa Subur setelah Haid
Melansir Verywell Family, masa subur wanita dengan siklus haidnya teratur umumnya terjadi 14 hari atau dua minggu menjelang siklus haid dimulai.
Jika siklus haid panjang atau berlangsung selama 35 hari, wanita akan berovulasi pada hari ke-21.
Sedangkan jika jiklus haid pendek atau berlangsung selama 21 hari, masa subur terjadi pada hari ketujuh.
Setelah ovulasi atau sel telur matang dilepaskan dari indung telur, sel telur berpotensi dibuahi selama 24 jam.
Tapi, pasangan tidak wajib berhubungan seks tepat saat ovulasi. Masa subur wanita berlangsung selama enam hari.
Wanita paling subur pada dua hingga tiga hari sebelum ovulasi dan saat hari H ovulasi.
Hal yang perlu diingat, untuk menghitung masa subur dengan cara manual tersebut, wanita diarahkan untuk memantau siklus haid minumal tiga bulan.
Sayangnya, cara menghitung masa subur manual ini cukup sulit bagi wanita dengan siklus haid yang tidak teratur.
Baca juga: Kenapa Payudara Terasa Sakit dari Masa Subur sampai Menjelang Haid?
Tapi, jangan khawatir. Dengan memantau perubahan fisik, pasangan dapat mengenali ciri-ciri masa subur wanita. Berikut beberapa di antaranya:
Cairan yang keluar dari vagina berwarna bening dan elastis ini dapat membantu sperma berenang menuju sel telur.
Untuk mengetahui cairan keputihannya termasuk ciri-ciri masa subur atau tidak, cek lendir di vagina dengan jari yang bersih.