Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Keseimbangan Kerja dan Kehidupan untuk Kesehatan

Kompas.com - 28/04/2022, 03:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Apakah Anda pernah merasa stres di tempat kerja? Pekerjaan semakin menumpuk meski Anda telah berusaha begadang untuk menyelesaikannya?

Jika hal itu terjadi, sudah saatnya Anda mengevaluasi kembali keseimbangan kehidupan kerja Anda.

Setelah itu, buat beberapa perubahan untuk menghindari burns out.

Pentingnya keseimbangan hidup dan pekerjaan

Hidup dan pekerjaan bisa dikatakan seimbang jika kita tidak menghabiskan 100 persen waktu kita untuk memikirkan pekerjaan.

Anda perlu meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang Anda sukai, apakah itu bepergian, mengembangkan hobi, atau menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga.

Anda juga perlu meluangkan waktu untuk diri sendiri dan menjaga kesehatan.

Menurut psikolog Amy Sulivan, banyak orang berpikir bahwa pekerjaan mereka lebih dari segalanya.

Baca juga: 8 Cara Mencegah Stres saat Macet Mudik Lebaran

Padahal, kerja berlebihan bisa membawa stres besar yang membahayakan kesehatan.

Meskipun kerja keras adalah hal yang baik. Membiarkan pekerjaan mengambil alih hidup kita adalah hal yang buruk.

"Anda juga perlu mengurus diri sendiri terlebih dahulu," ucapnya.

Riset dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan bahwa bekerja lebih dari 55 jam seminggu bisa meningkatkan risiko penyakit jantung iskemik dan stroke.

Ketika keseimbangan kehidupan kerja Anda menjadi tidak selaras, Anda juga bisa mengalami burnout.

Burnout adalah suatu kondisi di mana Anda sangat lelah sehingga tugas-tugas yang mudah pun terasa membebani. Burnout juga bisa memicu berbagai gejala seperti berikut:

1. Kelelahan

Kelelahan adalah gejala utama dari burnout dan dapat mempengaruhi semua bidang kehidupan.

Kondisi ini biasanya ditandai dengan keinginan tidur sepanjang waktu, atau bahkan tugas-tugas sederhana membutuhkan waktu lebih lama untuk diselesaikan.

2. Sakit kepala

Sakit kepala tegang adalah efek samping yang sering terjadi akibat burnout.

3. Perubahan pola makan dan tidur

Manusia adalah makhluk yang memiliki kebiasaan, dan ketika kita mengalami perubahan pada kebiasaan tersebut, seringkali hal itu menandakan bahwa ada sesuatu yang salah.

Orang yang mengalami burnout juga kerap mengalami perubajan dalam pola tidur dan pola makannya.

Baca juga: 10 Cara Menghilangkan Bopeng Bekas Jerawat Secara Alami

Bisa jadi, mareka terlalu banyak tidur atau justru tidak bisa tidur sama sekali, begitupula dalam hal pola makan.

Melihat dampak stres kerja yang sangat berbahaya untuk kesehatan, Anda perlu menjaga keseimbangan kehidupan dan pekerjaan Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau