KOMPAS.com - Apakah Anda sering mengalami nyeri punggung? Mungkin salah satu penyebabnya adalah kebiasaan duduk membungkuk.
Nyeri punggung merupakan gangguan kesehatan yang bisa dialami oleh segala umur, untuk alasan yang berbeda-beda.
Namun seiring bertambah usia, nyeri punggung bisa lebih sering terjadi, khususnya di bagian bawah.
Baca juga: 6 Penyebab Nyeri Punggung pada Anak
Mengutip Medical News Today, nyeri punggung terjadi karena ada masalah pada salah satu komponen penyusunnya.
Punggung manusia terdiri dari struktur kompleks yang bekerja sama untuk menopang tubuh dan memungkinkan kita bergerak. Susunannya meliputi:
- Otot
- Ligamen
- Tendon
- Cakram (disks): segmen tulang belakang dilapisi dengan bantalan tulang rawan
- Tulang
Nyeri punggung sering berkembang tanpa penyebab, tetapi hanya dapat diidentifikasi oleh dokter dengan tes atau studi pencitraan.
Kondisi yang umumnya terkait dengan nyeri punggung meliputi:
Baca juga: 7 Penyebab Nyeri Punggung Bawah dan Diare yang Terjadi Bersamaan
Salah postur atau gerakan
Mengutip Medical News Today, kebiasaan duduk membungkuk saat menggunakan komputer dapat menjadi penyebab nyeri punggung serta bahu. Risikonya dapat meningkat dari waktu ke waktu.
Aktivitas lainnya terkait postur tubuh yang buruk dan dapat menjadi penyebab nyeri punggung, yaitu:
- Memutar badan
- Peregangan punggung berlebihan
- Sering membungkuk dalam waktu yang lama, bisa karena masalah pekerjaan atau kepribadian.
- Mendorong, menarik, mengangkat, atau membawa sesuatu, seperti pekerja pengangkat barang.
- Berdiri atau duduk dalam waktu yang lama
- Menegangkan leher ke depan, seperti saat mengemudi atau menggunakan komputer
- Sesi mengemudi yang panjang tanpa istirahat, bahkan ketika tidak membungkuk
- Tidur di tempat yang tidak menopang tubuh dan menjaga tulang belakang tetap lurus.
Baca juga: Sering Nyeri Punggung hingga Susah Tidur, Waspadai Fibromyalgia
Terjadi tekanan
Mengutip Medical News Today, adapun tekanan juga menjadi penyebab nyeri punggung paling umum, yang meliputi :
- Otot atau ligamen tegang
- Kejang otot
- Cakram rusak
- Jatuh yang membuat cedera atau patah tulang.
Aktivitas yang dapat menyebabkan ketegangan dapat meliputi:
- Mengangkat sesuatu dengan tidak benar
- Mengangkat sesuatu yang terlalu berat
- Membuat gerakan tiba-tiba dan canggung.
Baca juga: 5 Cara Mudah Atasi Nyeri Punggung saat Hamil
Masalah struktural
Mengutip Medical News Today, sejumlah masalah struktural juga dapat menjadi penyebab nyeri punggung, yaitu:
- Cakram yang pecah: setiap vertebra di tulang belakang dilapisi oleh cakram. Jika cakram pecah akan ada lebih banyak tekanan pada saraf, yang mengakibatkan nyeri punggung.
- Cakram yang menonjol: dengan cara yang sama seperti cakram yang pecah, kondisi ini dapat menghasilkan lebih banyak tekanan pada saraf hingga menyebabkan nyeri punggung.
- Skiatika: rasa sakit yang tajam dan menusuk menjalar melalui pantat dan ke bagian belakang kaki, yang disebabkan oleh cakram yang menonjol atau herniasi yang menekan saraf.
- Arthritis: osteoarthritis dapat menyebabkan masalah pada persendian di pinggul, punggung bawah, dan tempat lainnya. Dalam beberapa kasus, ruang di sekitar sumsum tulang belakang menyempit. Ini dikenal sebagai stenosis tulang belakang.
- Kelengkungan tulang belakang yang tidak normal: jika tulang belakang melengkung dengan cara yang tidak biasa, nyeri punggung dapat terjadi. Contohnya adalah skoliosis, di mana tulang belakang melengkung ke samping.
- Osteoporosis: tulang belakang yang perlahan rapuh dan keropos, membuat fraktur kompresi lebih mungkin terjadi.
- Masalah ginjal: batu ginjal atau infeksi ginjal dapat menyebabkan nyeri punggung.
Baca juga: Nyeri Punggung Terasa Mengganggu, Atasi dengan 6 Cara Berikut
Kondisi medis
Mengutip Medical News Today, beberapa kondisi medis juga dapat menjadi penyebab nyeri punggung, di antaranya yaitu:
- Sindrom cauda equina: cauda equina adalah kumpulan akar saraf tulang belakang yang muncul dari ujung bawah sumsum tulang belakang. Gejalanya meliputi nyeri punggung bawah dan pantat bagian atas, serta mati rasa di pantat, alat kelamin, dan paha. Terkadang ada gangguan fungsi usus dan kandung kemih.
- Kanker tulang belakang: tumor di tulang belakang dapat menekan saraf, mengakibatkan nyeri punggung.
- Infeksi tulang belakang: demam dan area yang lembut dan hangat di punggung bisa disebabkan oleh infeksi tulang belakang.
- Infeksi lain: penyakit radang panggul, kandung kemih, atau infeksi ginjal juga dapat menyebabkan nyeri punggung.
- Gangguan tidur: individu dengan gangguan tidur lebih mungkin mengalami nyeri punggung, dibandingkan dengan orang lain.
- Herpes zoster: infeksi yang dapat mempengaruhi saraf dan menyebabkan nyeri punggung. Ini tergantung pada saraf mana yang terpengaruh.
Baca juga: Pilih Kasur dan Bantal dengan Tepat Bisa Sembukan Nyeri Punggung
Faktor risiko
Mengutip Mayo Clinic, terdapat sejumlah faktor risiko yang menempatkan individu lebih berisiko mengalami nyeri punggung, yaitu:
- Usia: nyeri punggung lebih sering terjadi seiring bertambahnya usia, mulai sekitar usia 30 atau 40 tahun.
- Kurangnya olahraga: otot yang lemah dan tidak sering digunakan di punggung dan perut dapat menyebabkan nyeri punggung.
- Kelebihan berat: kelebihan berat badan memberi tekanan ekstra pada punggung Anda.
- Penyakit: beberapa jenis radang sendi dan kanker dapat menyebabkan nyeri punggung.
- Suka mengangkat barang dengan sembarang atau tidak tepat dapat meningkatkan risiko nyeri punggung
- Kondisi psikologis: orang yang rentan terhadap depresi dan kecemasan tampaknya memiliki risiko lebih besar untuk nyeri punggung.
- Merokok: perokok meningkatkan risiko nyeri punggung, mungkin karena merokok menyebabkan sering batuk dan memicu herniasi diskus. Merokok juga dapat menurunkan aliran darah ke tulang belakang dan meningkatkan risiko osteoporosis.
Baca juga: Nyeri Punggung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.