Usia adalah faktor risiko radang amandel menurut James Clark, MBCh, instruktur otolaringologi di Johns Hopkins Medicine di Baltimore.
“Anak-anak dan remaja jelas berisiko lebih tinggi terkena tonsilitis," kata Dr Clark.
Hal itu karena seiring bertambahnya usia, jaringan amandel menyusut dan akibatnya mereka cenderung mendapatkan lebih sedikit infeksi virus.
Rowan mengatakan bahwa anak-anak juga lebih mungkin terkena infeksi virus dibandingkan orang dewasa.
“Sama seperti anak-anak yang lebih mungkin terkena flu biasa, mereka juga lebih mungkin mengalami sakit tenggorokan (atau tonsilitis),” katanya.
Baca juga: 4 Cara Mencegah Radang Amandel
Mengutip Everyday Health, radang amandel berulang dapat terjadi pada orang dewasa karena paparan atau faktor lain, yaitu kanker.
Rowan mengatakan, jika seseorang memiliki gejala yang tampak seperti tonsilitis berulang, dokter sering melakukan tes untuk memastikan itu bukan tanda masalah atau penyakit lain.
“Karena orang dewasa biasanya tidak menderita radang amandel, saya khawatir ada hal lain yang menyamar sebagai radang amandel,” katanya.
Gejalanya bisa menjadi tanda kanker tenggorokan atau amandel, terutama jika orang tersebut memiliki riwayat penggunaan tembakau. Namun, kondisi itu tidak umum.
"Sangat penting bahwa gejalanya diperiksa untuk mengesampingkan kemungkinan ini (kanker)," jelasnya.
Baca juga: 7 Cara Mengobati Amandel, Tak Selalu dengan Operasi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.