Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/05/2022, 21:16 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Radang amandel yang dalam beberapa kasus sering kambuh disebut sebagai tonsilitis berulang.

Mengutip Everyday Health, radang tenggorokan biasnya dapat sembuh sendiri dengan atau tanpa antibiotik dalam waktu kurang dari seminggu.

Kasus itu disebut sebagai tonsilitis akut. Sedangkan tonsilitis berulang, jika penyakit itu dialami beberapa kali dalam setahun.

Radang amandel berulang dikategorikan, sebagai berikut:

  • Lebih dari 7 episode dalam 1 tahun
  • Lebih dari 5 episode selama periode 2 tahun
  • Lebih dari 3 episode setahun selama periode 3 tahun

Baca juga: Radang Amandel (Tonsilitis)

Nicholas Rowan, asisten profesor otolaringologi di John Hopkins Medicine di Baltimore mengatakan bahwa sebagian besar penyebab radang amandel berulang berhubungan dengan paparan virus.

Artinya, seseorang berisiko lebih tinggi mengalami radang amandel berulang jika terpapar lebih banyak virus.

Mengutip Verywell Health, disebutkan bahwa alasan untuk radang tenggorokan berulang meliputi:

  • Strain bakteri yang resisten terhadap antibiotik
  • Sistem kekebalan tubuh melemah
  • Kemungkinan bahwa Anda atau seseorang dalam keluarga Anda adalah pembawa strep (yang tidak memiliki gejala tetapi dapat menyebarkan bakteri).

Setidaknya satu penelitian telah menunjukkan bahwa tonsilitis berulang terjadi dalam satu keluarga.

Dengan kata lain, jika Anda memiliki anggota keluarga yang mengalami tonsilitis berulang, kemungkinan besar Anda juga akan mengalaminya.

Baca juga: 6 Cara Menghilangkan Batu Amandel secara Alami maupun Medis

Anak-anak dan remaja lebih berisiko

Mengutip Everyday Health, anak-anak lebih sering mengalami tonsilitis dari pada orang dewasa.

Usia adalah faktor risiko radang amandel menurut James Clark, MBCh, instruktur otolaringologi di Johns Hopkins Medicine di Baltimore.

“Anak-anak dan remaja jelas berisiko lebih tinggi terkena tonsilitis," kata Dr Clark.

Hal itu karena seiring bertambahnya usia, jaringan amandel menyusut dan akibatnya mereka cenderung mendapatkan lebih sedikit infeksi virus.

Rowan mengatakan bahwa anak-anak juga lebih mungkin terkena infeksi virus dibandingkan orang dewasa.

“Sama seperti anak-anak yang lebih mungkin terkena flu biasa, mereka juga lebih mungkin mengalami sakit tenggorokan (atau tonsilitis),” katanya.

Baca juga: 4 Cara Mencegah Radang Amandel

Kanker dapat "menyamar" sebagai radang amandel berulang

Mengutip Everyday Health, radang amandel berulang dapat terjadi pada orang dewasa karena paparan atau faktor lain, yaitu kanker.

Rowan mengatakan, jika seseorang memiliki gejala yang tampak seperti tonsilitis berulang, dokter sering melakukan tes untuk memastikan itu bukan tanda masalah atau penyakit lain.

“Karena orang dewasa biasanya tidak menderita radang amandel, saya khawatir ada hal lain yang menyamar sebagai radang amandel,” katanya.

Gejalanya bisa menjadi tanda kanker tenggorokan atau amandel, terutama jika orang tersebut memiliki riwayat penggunaan tembakau. Namun, kondisi itu tidak umum.

"Sangat penting bahwa gejalanya diperiksa untuk mengesampingkan kemungkinan ini (kanker)," jelasnya.

Baca juga: 7 Cara Mengobati Amandel, Tak Selalu dengan Operasi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau