Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/05/2022, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Menurut penelitian, risiko paling besar ada pada perokok lama.

Risiko menurun untuk mantan perokok yang berhenti merokok sebelum usia 40 tahun atau yang tidak merokok selama lebih dari 31 tahun.

Studi American Cancer Society pada 1982 dan diterbitkan pada 2000, menyimpulkan bahwa merokok jangka panjang dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian akibat kanker usus besar pada pria dan wanita.

Studi ini juga menemukan bahwa berhenti merokok dini mengurangi risiko kanker usus besar.

Baca juga: 4 Pola Makan untuk Mencegah Kanker Usus Besar

6. Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin

Mengutip Everyday Health, tes skrining berfungsi untuk mengidentifikasi kanker usus besar pada individu yang tidak memiliki gejala khas, seperti tinja berdarah atau sakit perut.

Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, Anda mengetahui gejala kanker usus besar sejak dini pada tahap awal.

Ada dua jenis tes skrining yang dapat dilakukan dokter, yaitu tes berbasis tinja dan pemeriksaan visual.

Tes skrining berbasis tinja menganalisis sampel tinja yang dapat memperlihatkan darah tersembunyi atau bagian DNA yang abnormal.

Pemeriksaan visual ada beberapa jenisnya, tetapi yang paling umum adalah kolonoskopi.

Dalam pemeriksaan ini, dokter mengecek bagian dalam usus besar dan rektum melalui alat yang dimasukkan melalui anus.

Selama kolonoskopi, dokter dapat mengangkat dan melakukan biopsi setiap polip yang mereka temukan, yang mengarah pada penentuan apakah suatu pertumbuhan bersifat kanker, prakanker, atau jinak.

Baca juga: 13 Penyebab Kanker Usus Besar yang Perlu Diwaspadai

Faktor risiko

Mengutip Healthline, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang Anda terkena kanker usus besar.

Memiliki salah satu dari faktor risiko ini tidak secara otomatis berarti Anda akan terkena kanker usus besar, tetapi membuat Anda lebih mungkin mengalami penyakit tersebut dari pada jika Anda tidak memiliki faktor risiko.

Kanker usus besar memiliki faktor risiko yang dapat diubah dan tidak dapat diubah.

Faktor risiko yang tidak dapat diubah, meliputi:

  • Usia lebih dari 50 tahun
  • Memiliki riwayat polip usus besar
  • Memiliki riwayat penyakit usus
  • Memiliki riwayat keluarga kanker kolorektal
  • Memiliki sindrom genetik tertentu, seperti familial adenomatous polyposis (FAP)
  • Keturunan Yahudi Afrika atau Ashkenazi.

Faktor risiko yang dapat diubah, meliputi:

  • Kelebihan berat badan atau mengalami Obesitas
  • Perokok
  • Peminum alkohol berat
  • Menderita diabetes tipe 2
  • Memiliki gaya hidup yang tidak banyak bergerak
  • Mengkonsumsi daging olahan terlalu banyak

Orang dengan faktor risiko ini artinya bisa mencegah kanker usus besar yang mengancam kesehatannya dengan beberapa cara seperti yang di sebutkan di atas.

Baca juga: 7 Gejala Kanker Usus Besar pada Pria

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya

Ubanan di Usia Muda, Apakah Bisa Dicegah? Ini Kata Dokter...

Ubanan di Usia Muda, Apakah Bisa Dicegah? Ini Kata Dokter...

Health
Olahraga Lari Aman untuk Pemula, Dimulai dari Jantung yang Sehat

Olahraga Lari Aman untuk Pemula, Dimulai dari Jantung yang Sehat

Health
Peredaran Kosmetik Ilegal Tembus Rp 31,7 Miliar, BPOM Temukan Banyak Pelanggaran

Peredaran Kosmetik Ilegal Tembus Rp 31,7 Miliar, BPOM Temukan Banyak Pelanggaran

Health
Menkes: Kolaborasi Kemenkes dan Kemenag Tekan Angka Kematian Jemaah Haji

Menkes: Kolaborasi Kemenkes dan Kemenag Tekan Angka Kematian Jemaah Haji

Health
Minat Vasektomi di Indonesia Rendah, Kenapa? Ini Kata Dokter…

Minat Vasektomi di Indonesia Rendah, Kenapa? Ini Kata Dokter…

Health
Minuman Manis Picu Diabetes Tipe 2, Dokter Ingatkan Bahayanya

Minuman Manis Picu Diabetes Tipe 2, Dokter Ingatkan Bahayanya

Health
Remaja Sehat Diam-diam Berisiko Alami Kerusakan Jantung, Ini Penyebabnya…

Remaja Sehat Diam-diam Berisiko Alami Kerusakan Jantung, Ini Penyebabnya…

Health
Gigi Berlubang Parah? Ini Tanda Butuh Perawatan Saluran Akar Gigi

Gigi Berlubang Parah? Ini Tanda Butuh Perawatan Saluran Akar Gigi

Health
Tips Cegah Heat Stroke hingga MERS bagi Calon Haji, Ini Kata Pakar

Tips Cegah Heat Stroke hingga MERS bagi Calon Haji, Ini Kata Pakar

Health
Apa Beda Gejala Serangan Jantung Biasa dan Mematikan? Ini Kata Dokter

Apa Beda Gejala Serangan Jantung Biasa dan Mematikan? Ini Kata Dokter

Health
Kenali Akar Kenakalan Remaja, Bukan Langsung Mengirim ke Barak

Kenali Akar Kenakalan Remaja, Bukan Langsung Mengirim ke Barak

Health
Apa Saja Faktor Risiko Kematian Mendadak? Ini Penjelasan Dokter

Apa Saja Faktor Risiko Kematian Mendadak? Ini Penjelasan Dokter

Health
Wajah Bengkak hingga Nyeri Bahu Bisa Jadi Tanda Tersembunyi Kanker Paru-paru

Wajah Bengkak hingga Nyeri Bahu Bisa Jadi Tanda Tersembunyi Kanker Paru-paru

Health
Kemenkes Imbau Jemaah Haji Jaga Cairan Tubuh, Suhu Madinah Tembus 41 Derajat Celcius

Kemenkes Imbau Jemaah Haji Jaga Cairan Tubuh, Suhu Madinah Tembus 41 Derajat Celcius

Health
RS Siloam Gelar Skrining Kanker Payudara Gratis di Yogyakarta, Diikuti 1.000 Lebih Perempuan

RS Siloam Gelar Skrining Kanker Payudara Gratis di Yogyakarta, Diikuti 1.000 Lebih Perempuan

Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau