KOMPAS.com - Membangun rutinitas olahraga rutin dengan porsi yang tepat termasuk salah cara mencegah serangan jantung yang baik dilakukan.
Selain itu, aktivitas ini juga dapat menjaga tekanan darah, kadar gula darah, dan kesehatan secara keseluruhan.
Perlu diketahui, selain pola makan tidak sehat, kurang olahraga juga dapat memperbesar risiko serangan jantung.
Risiko ini semakin meningkat apabila dibarengi gaya hidup tidak aktif bergerak, sering rebahan, banyak duduk, atau jarang jalan kaki. Simak penjelasan berikut.
Baca juga: 5 Tanda Serangan Jantung Akan Muncul, Tak Hanya Nyeri Dada
Dilansir dari British Heart Foundation, kebiasaan malas bergerak dan kurang olahraga dapat membuat lemak rentan menumpuk di pembuluh darah arteri.
Gejala serangan jantung saat tidur, seperti nyeri dada dan muncul keringat dingin penting dikenali untuk dapat dikonsultasikan segera dengan dokter.
Kondisi ini lambat laun bisa membuat pembuluh darah arteri jantung tersumbat tumpukan lemak atau plak.
Akibatnya, darah serta nutrisi penting tidak bisa mengalir lancar ke jantung, merusak otot dan mengganggu kinerja jantung, sampai memicu serangan jantung.
Sebagai informasi, jantung adalah otot yang perlu senantiasa dilatih agar tetap kuat dan sehat.
Dilansir dari Healthline, jarang atau kurang olahraga bisa membuat otot jantung melemah dan mengecil. Dampaknya, fungsi organ vital ini terganggu.
Saat berolahraga, jantung bisa memompa darah lebih banyak ke seluruh tubuh. Selain itu, jantung yang kerap dilatih lewat olahraga juga bisa bekerja lebih efisien dengan tekanan minim.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.