Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/06/2022, 06:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Banyak orang sering dibingungkan dengan istilah HIV dan AID. Sebagian besar orang berpikir keduanya memiliki makna yang sama.

Padahal, HIV dan AID merupakan dua istilah dengan makna yang berbeda.

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Istilah ini digunakan untuk mendeskripsikan virus yang merusak sel-sel dalam sistem kekebalan Anda dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit sehari-hari.

Sementara itu, AIDS adalah singkatan dari acquired immune deficiency syndrome.

Istilah ini digunakan untuk menggambarkan sejumlah infeksi dan penyakit yang berpotensi mengancam jiwa, yang terjadi ketika sistem kekebalan Anda telah rusak parah oleh virus HIV.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Kanker Hati yang Penting Diterapkan

Beda HIV dan Aids

Aids tidak dapat ditularkan, namun virus HIV bersifat menular. Saat ini, tidak tersedia obat yang efektif untuk mengatasi infeksi virus HIV.

Pengobatan hanya seputar perawatan agar pasien bisa hidup dengan normal.

Dengan diagnosis dini dan pengobatan yang efektif, kebanyakan orang dengan HIV tidak akan mengembangkan penyakit terkait AIDS dan bisa hidup dengan normal.

Gejala infeksi HIV

Kebanyakan orang mengalami penyakit seperti flu singkat selama dua sampai enam minggu setelah infeksi HIV.

Setelah gejala ini hilang, HIV mungkin tidak menimbulkan gejala apapun selama bertahun-tahun, meskipun virus terus merusak sistem kekebalan tubuh Anda.

Dengan kata lain, banyak orang dengan HIV tidak tahu bahwa mereka terinfeksi.

Karena itu, orang yang berisiko tinggi mengalami infeksi HIV harus menjalani tes rutin.

Penyebab HIV

HIV ditemukan dalam cairan tubuh orang yang terinfeksi, termasuk air mani, cairan vagina dan dubur, darah dan ASI.

HIV tidak dapat ditularkan melalui keringat, urin, atau air liur.

Penularan utama HIV terjadi akibat hubungan seks anal atau vaginal tanpa kondom. Selain itu, HIV juga bisa menular melalui cara berikut:

  • berbagi jarum suntik, alat suntik atau peralatan suntik lainnya
  • penularan dari ibu ke bayi selama kehamilan, kelahiran atau menyusui
  • Peluang tertular HIV melalui seks oral sangat rendah dan akan bergantung pada banyak hal, seperti apakah Anda menerima atau memberikan seks oral dan kebersihan mulut orang yang melakukan seks oral.

Baca juga: Payudara Sakit tapi Tidak Ada Benjolan, Ciri-ciri Kanker Payudara?

Pengobatan HIV

Pengobatan HIV biasanya dilakukan melalui pemberian obat antiretroviral. Jenis obat tersebut bekerja dengan menghentikan replikasi virus di dalam tubuh.

Dengan begitu, sistem kekebalan tubuh bisa memperbaiki dirinya sendiri dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

Obat antiretroviral biasanya berbentuk tablet dan perlu diminum setiap hari.

HIV mampu mengembangkan resistensi terhadap obat HIV tunggal dengan sangat mudah, tetapi hal ini bisa diminimalisir dengan penggunaan kombinasi obat yang berbeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau