KOMPAS.com - Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hampir 190 juta wanita dan anak perempuan berusia subur mengalami endometriosis.
Menurut Kebidanan dan ginekologi Miguel Luna, Endometriosis adalah penyakit peradangan kronis.
Endometriosis dapat mempersulit peluang Anda untuk hamil. Penyakit ini juga bisa memicu rasa sakit yang luar biasa saat menstruasi.
Riset 2015 yang berfokus pada remaja yang didiagnosis dengan endometriosis menemukan bahwa 64 persen mengalami siklus menstruasi yang menyakitkan.
"Saat Anda mengalami menstruasi yang menyakitkan hingga Anda tidak bisa beraktivitas, itu adalah tanda pertama yang harus segera periksa," ucap Luna.
Baca juga: 10 Cara Mencegah Penularan Cacar Monyet yang Perlu Diterapkan
Rahim Anda mengandung jenis jaringan kelenjar khusus yang responsif terhadap perubahan estrogen dan progesteron.
Akibatnya, Anda melepaskan ini setiap bulan selama siklus menstruasi karena hormon Anda berfluktuasi.
Akibat endrometiosis, jaringan yang sensitif dengan hromin ini tumbuh dan berkembang di luar rahim.
Namun, jaringan ini tetap tumbuh dan luruh setiap bulannya,” ucap Luna.
Kondisi inilah yang dapat menyebabkan jaringan parut dan peradangan karena jaringan tumbuh di permukaan yang tidak mentolerir pertumbuhan bulanan dan peluruhan seperti yang dilakukan rahim.
Dalam beberapa kasus, endometriosis dapat menyebabkan jaringan parut di lapisan peritoneum Anda, yang terletak di bagian dalam panggul dan perut Anda.
Dalam kasus yang lebih serius, endometriosis dapat berkembang di ovarium Anda, saluran tuba atau bahkan usus Anda.
Menurut Luna, jaringan parut endometriosis juga dapat menyebabkan jaringan yang ada menempel pada jaringan lain.
Misalnya, rektum menjadi menempel di bagian belakang rahim. Hal itu bisa menyebabkan rasa sakit.
Anda merasakan nyeri endometriosis di mana penyakit berkembang di tubuh Anda. Hal inilah yang menyebabkan Anda mengalami nyeri saat menstruasi.