Lemak trans dan terhidrogenasi ditemukan dalam makanan olahan, seperti makanan kemasan, kalengan, dan cepat saji.
Hati yang menyimpan kelebihan lemak makanan pada akhirnya dapat menyebabkan penyakit hati berlemak.
Makan lebih banyak makanan berserat tinggi seperti buah-buahan dan sayuran dan biji-bijian adalah pilihan baik sebagai cara mencegah penyakit hati tersebut.
Untuk protein, pilih lebih banyak ikan, daging putih, kacang-kacangan, dan polong-polongan. Semantar, kurangi asupan daging merah.
Obesitas, khususnya, obesitas perut atau sentral, merupakan faktor risiko utama untuk mengembangkan penyakit hati berlemak.
Bersama dengan penerapan pola makan seimbang dan olahraga teratur, berat badan yang sehat dapat dicapai dan dipertahankan.
Indikator Anda memiliki berat badan yang sehat adalah indeks massa tubuh (BMI) Anda ideal.
Nilai BMI yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan untuk warga Indonesia adalah antara 18,5-25.
Jika sudah demikian, mungkin Anda dapat terhindar dari penyakit hati.
Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Hati Stadium Akhir yang Harus Diwaspadai
Melakukan vaksinasi hepatitis A dan B, keduanya penting untuk mencegah penyakit hati karena infeksi virus.
Hepatitis A menular dari makanan dan air yang terkontaminasi, jadi Anda juga harus menghindari makanan laut atau kerang mentah, selain vaksinasi.
Hepatitis B dapat ditularkan melalui kontak seksual, darah, dan jarum yang terkontaminasi.
Untuk mencegah hepatitis B, Anda harus melakukan seks yang lebih aman, selain vaksinasi.
Beberapa obat atau pengobatan tradisional yang dijual bebas mengandung logam berat atau racun yang tidak diketahui.
Itu dapat menyebabkan keracunan hati atau membuat stres dan memengaruhi fungsi hati Anda secara teratur.