KOMPAS.com - Wanita yang mendapati gejala infeksi jamur pada vagina seperti vagina gatal, kemerahan, keputihan berlebihan atau nyeri saat buang air kecil sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter.
Jika dari hasil pemeriksaan panggul dan cairan vagina menunjukkan wanita terkena infeksi jamur atau penyakit candidiasis, dokter bisa segera merekomendasikan pengobatan yang tepat.
Cara mengobati infeksi jamur pada vagina biasanya disesuaikan dengan kondisi penderita dan gejala penyakit. Berikut penjelasannya.
Baca juga: Infeksi Jamur pada Vagina: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi
Ada beberapa cara mengobati infeksi jamur pada vagina sesuai kondisi dan penyakit wanita, di antaranya:
Dilansir dari MayoClinic, dokter biasanya mengobati infeksi jamur pada vagina gejala ringan sampai sedang dengan terapi obat anti-jamur.
Obat ini ada yang berbentuk krim, salep, tablet, atau supositoria yang dimasukkan ke vagina.
Selain obat anti-jamur, dokter terkaddang juga meresepkan flukonazol dosis tunggal.
Tapi, obat ini tidak boleh dikonsumsi wanita yang sedang hamil karena efeknya bisa menyebabkan kelainan pada bayi.
Dikutip dari Women’sHealth, lamanya pengobatan untuk infeksi jamur pada vagina yang ringan sampai sedang biasanya selama satu minggu.
Pastikan Anda mengonsumsi obat infeksi jamur pada vagina dengan dosis atau sesuai anjuran dokter. Tujuannya, agar pengobatan efektif, tuntas, dan jamur tidak kebal obat di kemudian hari.
Baca juga: 5 Gejala Infeksi Jamur pada Vagina, Tak Hanya Vagina Gatal
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.