KOMPAS.com - Infeksi vagina adalah penyakit yang menyebabkan peradangan pada vagina.
Masalah kesehatan yang dikenal dengan istilah medis vaginitis ini biasanya menyerang wanita usia produktif sampai awal usia 40 tahun.
Penyakit ini bisa dialami wanita yang belum atau tidak aktif berhubungan seks, atau pada wanita yang rutin berhubungan seks.
Untuk mengenal lebih jauh mengenai vaginitis, simak pejelasan gejala infeksi vagina dan jenis-jenisnya berikut.
Baca juga: Infeksi Jamur pada Vagina: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi
Dilansir dari Healthline dan WebMD, ada beberapa tanda-tanda infeksi vagina yang umum dikeluhkan penderitanya, antara lain:
Jika Anda merasakan beberapa gejala infeksi vagina di atas, ada baiknya segera berkonsultasi ke dokter agar bisa lekas ditangani.
Baca juga: 7 Penyebab Vagina Bau Tak Sedap, Wanita Perlu Tahu
Meskipun ada beberapa gejala infeksi vagina yang khas, tanda penyakit ini bisa sedikit berbeda tergantung jenis infeksinya. Berikut penjabarannya:
Infeksi bakteri pada vagina bisa menyebabkan keputihan mendadak tidak normal, warnanya berubah jadi kehijauan atau keabuan, dan baunya ridak sedap. Gejala ini semakin parah setelah berhubungan seks.
Tanda khas infeksi jamur pada vagina biasanya vagina sangat gatal, nyeri, dan rasanya panas seperti terbakar. Selain itu, bibir vagina juga terlihat bengkak, keputihan jadi lebih kental dan teksturnya mirip keju cottage.
Gejala infeksi vagina karena virus selain tanda penyakit yang umum di atas biasanya vagina terasa sakit dan muncul luka atau kutil di alat kelamin wanita.
Infeksi ini membuat vagina sangat gatal dan baunya amis. Selain itu, wanita juga bakal mengeluarkan keputihan berwarna kuning kehijauan dan berbusa, vagina jadi bengkak, dan terlihat ruam kemerahan.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Vagina Gatal Sesuai Penyebabnya
Jika Anda merasakan gejala infeksi vagina di atas, jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter. Selain itu, jangan sungkan menghubungi dokter jika wanita merasakan:
Dokter dapat mengidentifikasi infeksi vagina dan penyebabnya secara pasti setelah melakukan pemeriksaan fisik dan melihat hasil tes cairan dari vagina.
Sebelum pemeriksa ke dokter, usahakan untuk tidak berhubungan seks dalam waktu 24—48 jam sebelumnya.
Selain itu, agar hasil tesnya lebih akurat, hindari douche atau membersihkan vagina dengan cairan tertentu sebelum berkonsultasi ke dokter.
Baca juga: 5 Penyebab Vagina Sakit Setelah Berhubungan Seks dan Cara Mengatasinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.