Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/08/2022, 06:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber eatthis

KOMPAS.com - Anda pasti pernah mendegar tentang istilah metabolisme.

Yah, tubuh kita melakukan metabolisme agar bisa berfungsi dan menghasilkan tenaga. Namun, apa itu metabolisme?

Metabolisme adalah segudang proses yang mengatur fungsi kimia dan metabolisme dari suhu tubuh hingga pergantian sel, pencernaan, sirkulasi darah, regulasi hormon, dan pernapasan.

Metabolisme juga merupakan cara utama untuk mengubah apa yang kita makan dan minum menjadi kalori dan bahan bakar energi untuk menopang kehidupan.

Saat metabolisme tubuh melambat, maka seluruh sistem di tubuh akan tergangu.

Banyak faktor yang mempengaruhi laju metabolisme, termasuk gangguan endokrin atau metabolisme, massa otot, usia, jenis kelamin, genetika, dan tingkat aktivitas fisik.

Baca juga: Penyebab Perut Perih saat Hamil Muda dan Cara Mengatasinya

Makanan memperlambat metabolisme

Seperti yang disebutkan sebelumya, ada banyak hal yang bisa mempengaruhu laju metabolisme tubuh.

Namun, satu hal yang sangat berpengaruh pada metabolisme kita adalah pola makan.

Yah, ada beberapa jenis makanan yang bisa merusak metabolisme, berikut jenis makanan tersebut:

1. Daging tinggi lemak

Sering mengonsumsi daging tinggi lemak bisa meningkatkan kadar trigliserida tubuh dan meningkatkan kolestrol LDL yang dikenal dengan kolestrol jahat.

Dua hal tersebut bisa meningkatkan risiko sindrom metabolik.

Daripada mengonsumsi daging tinggi lemak, Anda bisa mengganti asupan protein Anda dengan susu rendah lemak, makanan laut, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

2. Permen

Selain merusak gigi, kandungan gula yang tinggi pada permen juga bisa menyebabkan sindrom metabolik.

Konsumsi gula tambahan di atas 50 gram per hari akan semakin menginaktkan risiko Anda mengalami kardiometabolik.

Sindrom kardiometabolik ditandai dengan sekelompok kelainan metabolik, seperti peningkatan glukosa darah puasa, obesitas perut, trigliserida, dan tekanan darah, serta penurunan kolesterol HDL.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau