Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengobati Tetanus agar Tidak Bertambah Parah

Kompas.com - 12/09/2022, 15:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Tetanus adalah infeksi bakteri yang serius pada luka, jika tidak diobati dengan baik dapat menyebabkan komplikasi.

Mengutip WHO, penyakit tetanus disebabkan oleh spora bakteri Clostridium tetani.

Spora ini ditemukan di mana-mana di lingkungan, terutama di tanah, abu, saluran usus/kotoran hewan dan manusia, dan pada permukaan kulit dan alat berkarat seperti paku, jarum, kawat berduri, dan lain-lain.

Baca juga: Cara Mengobati Sakit Mata karena Infeksi yang Penting Diperhatikan

Spora tetanus dapat bertahan selama bertahun-tahun karena sifatnya sangat tahan terhadap panas dan sebagian besar antiseptik.

Mengutip Medical News Today, luka yang kemungkinan berkembang menjadi penyakit tetanus didefinisikan sebagai berikut:

  • Luka yang memerlukan intervensi bedah yang tertunda selama lebih dari 6 jam
  • Luka yang memiliki jaringan yang dibuang
  • Luka jenis tusukan apa pun yang telah bersentuhan dengan pupuk kandang atau tanah
  • Patah tulang serius di mana tulang terkena infeksi, seperti patah tulang majemuk
  • Luka pada pasien dengan sepsis sistemik

 

Baca juga: 5 Ciri-ciri Tetanus yang Perlu Diwaspadai

Cara mengobati

Mengutip Mayo Clinic, penyakit tetanus berkembang selama sekitar dua minggu dan pemulihan dapat berlangsung sekitar satu bulan.

Tidak ada obat untuk tetanus, yang ada adalah cara mengobati jangka panjang agar kondisinya tidak bertambah parah.

Penderita tetanus membutuhkan perawatan luka, obat-obatan untuk meredakan gejala, dan terapi suportif.

Perawatan luka

Langkah pertama yang perlu diperhatikan untuk mengobati tetanus adalah merawat luka, di mana luka harus dibersihkan dari kotoran atau benda asing yang mungkin menyimpan bakteri.

Perawat medis biasanya juga akan membersihkan luka dari jaringan mati yang dapat menyediakan lingkungan untuk bakteri tumbuh.

Baca juga: 4 Cara Mengobati Penyakit Autoimun yang Perlu Diketahui

Obat-obatan

Penderita tetanus perlu mendapatkan beberapa obat-obatan, sebagai berikut:

  • Terapi antitoksin: digunakan untuk menargetkan racun yang belum menyerang jaringan saraf. Perawatan ini, yang disebut imunisasi pasif, adalah antibodi manusia terhadap toksin.
  • Obat penenang: memperlambat fungsi sistem saraf yang berguna untuk membantu mengendalikan kejang otot.
  • Antibiotik: diberikan baik secara oral atau melalui suntikan, dapat membantu melawan bakteri tetanus.
  • Obat lain: obat lain mungkin digunakan untuk mengatur aktivitas otot yang tidak disengaja, seperti detak jantung dan pernapasan Anda. Morfin dapat digunakan untuk tujuan ini serta untuk sedasi.

Baca juga: 5 Penyebab Tetanus yang Perlu Diwaspadai

Operasi

Mengutip Medical News Today, jika luka berisiko tetanus sangat besar, dokter mungkin akan mengangkat sebanyak mungkin otot yang rusak dan terinfeksi (debridement).

Dengan kata lain, debridement adalah tindakan menghilangkan jaringan mati, terkontaminasi, atau bahan asing.

Bahan asing di sini umumnya adalah debu, pasir, atau kotoran hewan.

Nutrisi

Mengutip Medical News Today, seorang pasien penyakit tetanus membutuhkan asupan kalori harian yang tinggi karena peningkatan aktivitas otot.

Ventilator

Mengutip Medical News Today, beberapa pasien mungkin memerlukan dukungan ventilator untuk membantu pernapasan, jika pita suara atau otot pernapasan sudah terinfeksi tetanus.

Jika penderita tetanus tidak mendapatkan pengobatan yang benar, risiko komplikasi mengancam jiwa lebih tinggi, seperti:

  • Kejang tetanik: jika infeksi menyebar ke otak, penderita tetanus dapat menglami kejang.
  • Fraktur: dalam kasus yang parah, tetanus bisa menyebabkan kejang otot hingga patah tulang
  • Pneumonia aspirasi: jika sekresi atau isi lambung terhirup, infeksi saluran pernapasan bagian bawah dapat berkembang yang menyebabkan pneumonia.
  • Gagal ginjal akut: kejang otot yang parah dapat menyebabkan otot rangka hancur dan protein otot bocor ke dalam urin. Hal ini dapat menyebabkan gagal ginjal yang parah.

Baca juga: Waspada Tetanus saat Berkebun, Begini Cara Mencegahnya...

Cara mencegah

Mengutip Mayo Clinic, jika Anda mendapatkan luka baik berupa luka tusukan, luka dalam, gigitan binatang, luka dari benda yang terkontaminasi kotoran dan sebagainya, perlu melakukan beberapa langkah ini untuk mencegah infeksi tetanus:

  • Kontrol pendarahan: berikan tekanan langsung untuk menghentikan pendarahan
  • Bersihkan luka: setelah pendarahan berhenti, bilas luka dengan larutan garam, air kemasan, atau air bersih yang mengalir
  • Gunakan antibiotik: oleskan obat antiseptik di area yang terluka untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan infeksi
  • Tutupi luka: tutupi luka dengan perban bersih untuk menjauhkan luka dari bakteri. Jaga agar luka tetap tertutup sampai kering. Jika Anda tidak dapat membersihkan luka secara menyeluruh, jangan menutupinya dan segera cari perawatan medis.
  • Ganti perban secara berkala: bilas luka, oleskan obat antibiotik, dan ganti perban setidaknya sekali sehari atau setiap kali balutan menjadi basah atau kotor.
  • Kelola reaksi yang merugikan: jika antibiotik menyebabkan ruam, hentikan penggunaannya. Jika Anda alergi terhadap perekat yang digunakan di sebagian besar perban, beralihlah ke pembalut bebas perekat atau kasa steril dan pita kertas.

Baca juga: Cara Mengobati Penyakit Autoimun Kulit Skleroderma

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau