KOMPAS.com - Tetanus adalah infeksi bakteri yang serius pada luka, jika tidak diobati dengan baik dapat menyebabkan komplikasi.
Mengutip WHO, penyakit tetanus disebabkan oleh spora bakteri Clostridium tetani.
Spora ini ditemukan di mana-mana di lingkungan, terutama di tanah, abu, saluran usus/kotoran hewan dan manusia, dan pada permukaan kulit dan alat berkarat seperti paku, jarum, kawat berduri, dan lain-lain.
Baca juga: Cara Mengobati Sakit Mata karena Infeksi yang Penting Diperhatikan
Spora tetanus dapat bertahan selama bertahun-tahun karena sifatnya sangat tahan terhadap panas dan sebagian besar antiseptik.
Mengutip Medical News Today, luka yang kemungkinan berkembang menjadi penyakit tetanus didefinisikan sebagai berikut:
Baca juga: 5 Ciri-ciri Tetanus yang Perlu Diwaspadai
Mengutip Mayo Clinic, penyakit tetanus berkembang selama sekitar dua minggu dan pemulihan dapat berlangsung sekitar satu bulan.
Tidak ada obat untuk tetanus, yang ada adalah cara mengobati jangka panjang agar kondisinya tidak bertambah parah.
Penderita tetanus membutuhkan perawatan luka, obat-obatan untuk meredakan gejala, dan terapi suportif.
Langkah pertama yang perlu diperhatikan untuk mengobati tetanus adalah merawat luka, di mana luka harus dibersihkan dari kotoran atau benda asing yang mungkin menyimpan bakteri.
Perawat medis biasanya juga akan membersihkan luka dari jaringan mati yang dapat menyediakan lingkungan untuk bakteri tumbuh.
Baca juga: 4 Cara Mengobati Penyakit Autoimun yang Perlu Diketahui
Penderita tetanus perlu mendapatkan beberapa obat-obatan, sebagai berikut:
Baca juga: 5 Penyebab Tetanus yang Perlu Diwaspadai
Mengutip Medical News Today, jika luka berisiko tetanus sangat besar, dokter mungkin akan mengangkat sebanyak mungkin otot yang rusak dan terinfeksi (debridement).
Dengan kata lain, debridement adalah tindakan menghilangkan jaringan mati, terkontaminasi, atau bahan asing.
Bahan asing di sini umumnya adalah debu, pasir, atau kotoran hewan.
Mengutip Medical News Today, seorang pasien penyakit tetanus membutuhkan asupan kalori harian yang tinggi karena peningkatan aktivitas otot.
Mengutip Medical News Today, beberapa pasien mungkin memerlukan dukungan ventilator untuk membantu pernapasan, jika pita suara atau otot pernapasan sudah terinfeksi tetanus.
Jika penderita tetanus tidak mendapatkan pengobatan yang benar, risiko komplikasi mengancam jiwa lebih tinggi, seperti:
Baca juga: Waspada Tetanus saat Berkebun, Begini Cara Mencegahnya...
Mengutip Mayo Clinic, jika Anda mendapatkan luka baik berupa luka tusukan, luka dalam, gigitan binatang, luka dari benda yang terkontaminasi kotoran dan sebagainya, perlu melakukan beberapa langkah ini untuk mencegah infeksi tetanus:
Baca juga: Cara Mengobati Penyakit Autoimun Kulit Skleroderma
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.