KOMPAS.com - Tetanus adalah infeksi serius yang memengaruhi sistem saraf dan menyebabkan otot di sekujur tubuh menegang.
Kondisi ini disebabkan oleh racun yang dibuat oleh spora bakteri Clostridium tetani yang dapat ditemukan di tanah, debu, dan kotoran hewan.
Ketika spora memasuki luka daging yang dalam, mereka tumbuh menjadi bakteri yang dapat menghasilkan racun yang kuat, tetanospasmin.
Baca juga: 7 Penyakit dengan Gejala Demam Disertai Bintik Merah Selain Campak
Racun tersebut dapat merusak saraf yang mengontrol otot (neuron motorik), sehingga bisa menyebabkan otot kaku dan kejang.
Oleh sebab itu, tetanus juga biasa disebut sebagai lockjaw karena infeksi sering kali menyebabkan kontraksi otot di rahang (jaw) dan leher. Tapi, pada akhirnya kontraksi otot bisa menyebar ke bagian tubuh lain.
Infeksi tetanus termasuk kondisi yang tak layak dianggap remeh karena bisa mengancam jiwa jika tidak ditangani.
Melansir Health Line, kejang otot yang parah akibat tetanus dapat menyebabkan sejumlah komplikasi kesehatan serius.
Ini termasuk:
Baca juga: 8 Gejala Awal Penyakit Pneumonia pada Anak
Hampir semua kasus tetanus terjadi pada orang yang belum pernah divaksinasi atau pada orang dewasa yang tidak mengikuti suntikan penguat tetanus 10 tahun sekali unuk memastikan kekebalan.
Jika Anda termasuk di antara orang tersebut, penting untuk mengenal beragam gejala tetanus sebagai langkah deteksi dini.
Melansir Mayo Clinic, tanda dan gejala tetanus dapat muncul kapan saja dari beberapa hari hingga beberapa minggu setelah bakteri tetanus masuk ke tubuh melalui luka.
Masa inkubasi rata-rata adalah tujuh hingga 10 hari.
Ciri-ciri tetanus yang umum terjadi, meliputi:
Baca juga: 14 Penyebab Badan Pegal-pegal Saat Bangun Tidur
Tanda dan gejala tetatus lain yang mungkin terjadi, termasuk:
Seseorang yang mencurigai mengelami gejala tetanus, penting untuk segera menemui dokter.