Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2022, 21:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Hepatitis C bisa bersifat akut maupun kronis.

Menurut CDC, antara 75-85 persen orang yang tertular hepatitis C mengembangkan hepatitis kronis.

Mengutip Healthline, penyakit ini dapat menginfeksi tubuh Anda seumur hidup.

Artinya, hepatitis C bisa kambuh sewaktu-waktu, meski telah diobati dan gejalanya tidak terlihat dalam jangka waktu tertentu.

Faktanya, risiko rata-rata hepatitis C kambuh kurang dari 1 persen dengan adanya kemajuan pengobatan hepatitis C yang membuat tingkat kesembuhannya tinggi.

Baca juga: Yang Terjadi Pada Sistem Kekebalan Tubuh Saat Terserang Hepatitis C

Faktor penyebab

Mengutip Everyday Health, hepatitis C bisa kambuh kareba beberapa faktor penyebab, yaitu:

  • Menyuntikkan atau menghirup obat-obatan terlarang (narkoba)
  • Mengidap HIV (Odha yang terinfeksi hepatitis C memiliki peluang lebih tinggi terkena hepatitis dari pada mereka yang tidak terinfeksi HIV)
  • Melakukan tindik atau tato dengan peralatan yang tidak disterilkan dengan benar
  • Berhubungan seks dengan banyak pasangan tanpa menggunakan kondom, terutama jika Anda seorang pria yang berhubungan seks dengan pria
  • Menjadi petugas kesehatan yang secara tidak sengaja terkena darah yang terinfeksi.

 

Baca juga: Memahami Hubungan Hepatitis C dan Diabetes

Pencegahan

Mengutip Everyday Health, tidak ada vaksin untuk hepatitis C, tetapi mengambil tindakan pencegahan dapat membantu melindungi Anda dari kekambuhan.

"Selama Anda tidak kembali ke perilaku menular, Anda tidak akan terinfeksi ulang," kata KV Narayanan Menon, ahli hepatologi.

Berikut tips agar hepatitis C tidak kambuh:

  • Jangan pernah berbagi jarum suntik dan berhenti menggunakan narkoba.
  • Hati-hati untuk membuat tato dan menindik. Pastikan peralatan yang digunakan steril.
  • Lakukan seks yang aman
  • Melakukan antisipasi dengan meminta pasangan tes hepatitis C sebelum menikah/berhubungan seks
  • Jangan melewatkan perawatan hepatitis C.

Baca juga: Menular Lewat Cairan, Bisakah Terinfeksi Hepatitis B Lewat Ciuman?

Pengobatan

Mengutip Healthline, jika Anda memiliki hepatitis C, Anda akan diobati diobati dengan obat antivirus yang disebut obat protease inhibitor.

Obat hepatitis C ini diberikan secara oral yang bekerja dengan mencegah virus bereplikasi lebih lanjut di dalam tubuh.

Seiring waktu, virus kemudian akan keluar dengan sendirinya, sehingga infeksi selanjutnya dapat hilang.

Pengobatan ini biasanya akan berlangsung selama 8-12 minggu. Namun, bisa juga sampai 6 bulan.

Baca juga: Gejala Hepatitis Alkoholik yang Harus Diwaspadai

Setelah itu, dokter akan menjalankan tes berkala untuk memastikan bahwa virus hepatitis C benar-benar hilang.

Agar dokter Anda menganggap Anda "sembuh" dari hepatitis C, Anda harus mencapai keadaan imunologis yang dikenal sebagai tanggapan virologi bertahan (sustained virologic response/SVR).

Ini mengacu pada jumlah virus hepatitis C di sistem tubuh Anda.

Sekitar 99 persen orang yang mencapai SVR sembuh dari hepatitis C seumur hidup. Risiko hepatitis C kambuh menjadi sangat jarang.

Selain itu, begitu Anda mencapai SVR, Anda tidak berisiko menularkan HCV ke orang lain.

Baca juga: Hepatitis pada Anak, Dokter Jelaskan Gejala dan Cara Mencegahnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Waspadai Kehamilan Berisiko, Ini Pentingnya Pemeriksaan Prenatal
Waspadai Kehamilan Berisiko, Ini Pentingnya Pemeriksaan Prenatal
Health
Jenis-jenis Sakit Kepala dan Penyebabnya, Ini Penjelasan Dokter
Jenis-jenis Sakit Kepala dan Penyebabnya, Ini Penjelasan Dokter
Health
Tips Masak Skala Besar agar Tak Picu Keracunan Massal Menurut Pakar
Tips Masak Skala Besar agar Tak Picu Keracunan Massal Menurut Pakar
Health
Mau Gigi Sehat? Pakar IPB Sarankan Obat Kumur yang Tepat
Mau Gigi Sehat? Pakar IPB Sarankan Obat Kumur yang Tepat
Health
Cegah Obesitas Anak, Dokter Sarankan Konsumsi Protein Hewani
Cegah Obesitas Anak, Dokter Sarankan Konsumsi Protein Hewani
Health
Jemaah Haji Indonesia Diimbau Jaga Kesehatan Jelang Puncak Haji
Jemaah Haji Indonesia Diimbau Jaga Kesehatan Jelang Puncak Haji
Health
Tren Diet Ekstrem #SkinnyTok Viral tapi Berbahaya untuk Remaja
Tren Diet Ekstrem #SkinnyTok Viral tapi Berbahaya untuk Remaja
Health
Belajar dari Joe Biden, Ketahui Di mana Saja Kanker Prostat Bisa Menyebar
Belajar dari Joe Biden, Ketahui Di mana Saja Kanker Prostat Bisa Menyebar
Health
Suami Najwa Shihab Meninggal akibat Stroke, Kenali Bahaya dan Cara Mencegah Penyakitnya…
Suami Najwa Shihab Meninggal akibat Stroke, Kenali Bahaya dan Cara Mencegah Penyakitnya…
Health
Mengenal 6 Manfaat Pepaya untuk Kesehatan, Termasuk Mencerahkan Kulit
Mengenal 6 Manfaat Pepaya untuk Kesehatan, Termasuk Mencerahkan Kulit
Health
Suami Najwa Shihab, Ibrahim Assegaf, Meninggal Dunia karena Stroke, Ini Penjelasan Penyakitnya…
Suami Najwa Shihab, Ibrahim Assegaf, Meninggal Dunia karena Stroke, Ini Penjelasan Penyakitnya…
Health
Dari Kasus Joe Biden, Kanker Prostat Bisa Menyebar? Kenali Ini Gejalanya…
Dari Kasus Joe Biden, Kanker Prostat Bisa Menyebar? Kenali Ini Gejalanya…
Health
Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia Usai Alami Stroke, Kenali Gejalanya
Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia Usai Alami Stroke, Kenali Gejalanya
Health
Kemenkes Klarifikasi Isu Peretasan PeduliLindungi, Ini Penjelasannya
Kemenkes Klarifikasi Isu Peretasan PeduliLindungi, Ini Penjelasannya
Health
Transplantasi Kandung Kemih Pertama di Dunia Berhasil, Harapan Baru Pasien Kanker
Transplantasi Kandung Kemih Pertama di Dunia Berhasil, Harapan Baru Pasien Kanker
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau