KOMPAS.com - Hepatitis pada anak adalah salah satu penyakit menular yang perlu diwaspadai setiap orangtua.
Menurut laporan Riset Kesehatan Dasar (riskesdas) 2018, temuan kasus atau prevalensi terbesar hepatitis di Indonesia terjadi pada anak-anak umur 5–14 tahun.
Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyebutkan, setiap 30 detik terdapat satu orang yang meninggal akibat penyakit terkait dengan hepatitis.
Baca juga: Anak Rasakan Gejala Hepatitis Akut Misterius, Ini Saran untuk Orangtua...
Perlu diketahui, hepatitis adalah penyakit peradangan hati yang disebabkan infeksi virus. Jenis virus hepatitis yang paling sering menyerang adalah hepatitis A, B, dan C.
Penyakit yang menyerang fungsi hati atau liver ini dapat menyebabkan beragam ganguan kesehatan, termasuk meningkatkan risiko kanker hati sampai kematian apabila hepatitis tidak diobati dengan tepat.
Bertepatan dengan Hari Hepatitis Sedunia pada 28 Juli, tingkatkan kewaspadaan pada penyakit yang rentan menyerang anak ini dengan mengenali gejala sampai cara pencegahannya.
Baca juga: Cegah Hepatitis Akut Misterius pada Anak, Terapkan Hidup Bersih
Dokter Spesialis Anak dr. Kurniawan Satria Denta, M,Sc, Sp.A dari Mayapada Hospital dan Klinik Spesialis Anak KiDi Pejaten Jakarta mengingatkan, anak-anak rentan tertular virus hepatitis.
Bahkan, belakangan ada temuan penyakit hepatitis akut misterius yang mayoritas juga menyerang anak-anak umur 1 bulan hingga 16 tahun.
Untuk mengantisipasi penyakit ini, Denta menyampaikan agar para orangtua mengenali gejala hepatitis.
“Gejala hepatitis umumnya ditandai dengan demam, nyeri perut, dan gejala kuning pada badan,” jelas Denta, melalui siaran pers GlaxoSmithKline (GSK) Indonesia yang diterima Kompas.com, Kamis (28/7/2022).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.