Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Terkena Diabetes Karena Konsumsi Gula Berlebih?

Kompas.com - 26/09/2022, 19:30 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Minum kopi akan terasa pahit jika dibuat tanpa gula.

Tetapi, konsumsi gula berlebihan ditakutkan bisa memicu diabetes serta beberapa masalah kesehatan lainnya.

Medical News Today menjelaskan bahwa konsumsi gula yang berlebihan bisa memicu obesitas, penyakit kardiovaskular, hingga diabetes.

Baca juga: Picu Banyak Penyakit, Konsumsi Minuman Berpemanis di Indonesia Tinggi

Namun, apakah benar bahwa diabetes disebabkan oleh konsumsi gula berlebih?

Kaitan antara diabetes dan konsumsi gula

Melansir British Diabetic Association, ada dua jenis diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan 2.

Diabetes tipe 1 sendiri tidak disebabkan oleh konsumsi gula, namun terjadi karena sistem imun merusak produksi insulin dari pankreas.

Baca juga: 7 Teh Terbaik Untuk Membersihkan Ginjal, Apa Saja?

Sedangkan penyebab diabetes tipe 2 lebih kompleks daripada tipe 1.

Health Direct menyebutkan bahwa penyebab diabetes tipe 2 sebenarnya tidak diketahui pasti, namun ada beberapa faktor yang akan memperbesar risikonya, seperti:

  • Riwayat keluarga yang memiliki diabetes tipe 2
  • Kelebihan berat badan atau obesitas, khususnya penumpukan berat badan yang memengaruhi lingkar pinggang
  • Kurang melakukan aktivitas fisik
  • Pola makan yang tidak sehat
  • Berusia lebih dari 55 tahun
  • Wanita yang memiliki diabetes gestasional, sindrom ovarium polikistik (PCOS), atau pernah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4,5 kg.

Konsumsi gula berlebih sebenarnya tidak secara langsung menyebabkan diabetes.

Baca juga: 4 Manfaat Lengkuas untuk Kesehatan: Dari Peradangan hingga Infeksi

Menurut beberapa penelitian yang disarikan oleh Medical News Today, kaitan antara konsumsi gula berlebih dan diabetes tipe 2 tetap ada meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan.

Dari salah satu penelitian yang dimuat pada Medical News Today, diketahui bahwa konsumsi gula yang berlebihan akan berpengaruh pada penambahan berat badan sehingga meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Beberapa penelitian yang disarikan oleh Healthline menunjukkan hal yang serupa.

Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa konsumsi gula dalam jumlah tinggi bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2 hingga 25 persen, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Baca juga: Bahaya Terlalu Banyak Konsumsi Minuman Berpemanis Dalam Kemasan

Cara menghindari risiko diabetes

Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula tidak berpengaruh pada peningkatan risiko diabetes, WHO tetap menyarankan untuk membatasi konsumsi gula.

WHO menyarankan pembatasan gula tidak melebihi 10 persen dari kebutuhan kalori harian, khususnya gula yang tidak secara alami berasal dari makanan.

Mayo Clinic juga merekomendasikan beberapa cara mencegah diabetes, khususnya melalui perubahan kebiasaan, seperti:

  • Mengonsumsi makanan rendah lemak dan kalori, serta tinggi serat.
  • Berolahraga dengan intensitas sedang hingga tinggi, setidaknya 150 menit per minggu.
  • Mengurangi kelebihan berat badan antara 7 hingga 10 persen dari total berat badan.
  • Menghindari terlalu lama duduk dan menyelingi dengan berjalan-jalan sebentar setelah 30 menit.

Baca juga: Cara Aman untuk Menurunkan Gula Darah dengan Cepat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Food

5 Makanan Penyebab Batu Empedu, Mulai Kurangi Kalau Tak Mau Sakit

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Dukung Sepak Bola Perempuan ASEAN, MSIG Jadi Title Partner Pertama Piala AFF Wanita

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Food

7 Manfaat Daun Pepaya, Bantu Cegah Penyakit Mematikan

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Cek fakta

[KLARIFIKASI] Tidak Benar AC Masjid Meledak dan Tewaskan 20 Orang, Simak Faktanya

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Cek fakta

INFOGRAFIK: Hoaks Subsidi Elpiji 3 Kg Akan Diganti Bantuan Uang, Simak Faktanya

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

8 Manfaat Minum Air Jahe dan Kunyit Bersamaan, Bisa Cegah Penyakit Apa Saja?

api-1 . CONTEXT-PRODUCT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 4 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 5 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

7 Teh Terbaik Untuk Membersihkan Ginjal, Apa Saja?

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

4 Manfaat Lengkuas untuk Kesehatan: Dari Peradangan hingga Infeksi

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

Apa Itu Remisi Diabetes dan Bagaimana Cara Mencapainya?

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

7 Gejala Awal Diabetes yang Sering Tidak Disadari, Apa Saja?

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

11 Manfaat Kesehatan Daun Kelor yang Perlu Diketahui

api-1 . CONTEXT

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komisi III DPR Minta Polisi Tak Kalah dengan Ormas dan Premanisme
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau