KOMPAS.com - Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) sekarang ini sangat mudah diakses di toko-toko terdekat.
Tidak hanya orang dewasa saja, ternyata anak-anak juga bisa dengan mudah membeli MBDK sehingga konsumsi per hari sangat tinggi.
Menurut Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI), iklan MBDK sangat marak dan harga produk yang murah mendorong konsumsi dari masyarakat.
Bahkan, konsumsi per hari bisa lebih dari satu kali.
Baca juga: Milk Tea Brown Sugar Jadi Boba Paling Tidak Sehat, Bagaimana Baiknya?
Hal ini menjadi perhatian CISDI sehingga diangkat menjadi topik dalam webinar yang diselenggarakan pada 23 Agustus 2022, dengan judul Diskusi Publik: Masa Depan Pengendalian Minuman Berpemanis dalam Kemasan.
Webinar ini menghadirkan beberapa pembicara, antara lain David Coloza, Nutrition Specialist UNICEF; Citta Widagdo, PhD Candidate of Birmingham Law School; Gita Kusnadi, Research Associate CISDI; dan dr. Elvieda Sariwati, M.Epid, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PRM), Kementerian Kesehatan.
Di dalam webinar ini, David menjelaskan bahwa lingkungan menyebabkan konsumsi MBDK meningkat dan sejalan dengan bertambahnya PTM, seperti obesitas, tekanan darah tinggi, peningkatan Indeks Massa Tubuh, hingga kolesterol tinggi.
Dari data Riskesdas 2018 yang disampaikan David, diketahui bahwa 1 dari 3 orang dewasa, 1 dari 5 anak usia sekolah, dan 1 dari 7 remaja di Indonesia mengalami obesitas.
David juga menjelaskan bahwa mudahnya akses terhadap MBDK menjadi salah satu penyebab obesitas di Indonesia.
Tidak hanya itu saja, pemasaran produk MBDK secara besar-besaran memicu tingginya konsumsi MBDK, termasuk di dalam lingkungan pendidikan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.