Jadi, apabila Anda merupakan orang yang bekerja dalam sistem shift, terapkan gaya hidup sehat untuk menurunkan risiko penyakit jantung, seperti olahraga, konsumsi makanan seimbang, dan jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan rutin.
Kebanyakan orang mengalami stres saat terjebak di tengah kemacetan atau padatnya lalu lintas.
Tak cuma stres, kebisingan suara klakson dan mesin kendaraan juga meningkatkan risiko serangan jantung.
Cobalah untuk meredakan atau mengurangi stres di jalanan dengan mendengarkan musik yang menenangkan atau minum air putih.
Henti haid atau menopause yang terjadi lebih awal atau sebelum wanita berusia 46 tahun, dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.
Salah satu penyebabnya ialah penurunan hormon estrogen secara drastis. Sebagaimana diketahui, estrogen erfungsi untuk menebalkan lapisan rahim dan mematangkan sel telur sehingga siap untuk dibuahi.
Baca juga: 5 Manfaat Kurangi Konsumsi Gula, Cegah Penuaan hingga Penyakit Jantung
Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang berpotensi serius ketika napas berhenti dan berlanjut berulang kali.
Faktor risiko sleep apnea antara lain adalah penuaan dan obesitas. Gejalanya meliputi mendengkur keras dan merasa lelah walaupun telah tidur semalaman.
Sleep apnea sebaiknya tidak dianggap remeh, sebab gangguan ini terkait dengan tekanan darah tinggi, detak jantung tidak teratur, stroke, dan gagal jantung.
Segera kunjungi dokter untuk mengetahui perawatan atau obat yang tepat sehingga Anda dapat bernapa dengan lebih leluasa saat tidur dan terhindar dari penyakit jantung.
Orang yang kurang tidur berisiko mengalami tekanan darah tinggi dan kolesterol. Kondisi ini paling sering menyebabkan Anda obesitas dan diabetes, di mana keduanya sama-sama bisa menyebabkan masalah jantung.
Menurut Kemenkes, waktu tidur terbaik untuk orang dewasa yaitu berkisar antara 7-8 jam setiap harinya.
Olahraga sangat baik untuk jantung Anda. Namun, olahraga terlalu keras dapat menyebabkan serangan jantung.
Oleh sebab itu, Anda disarankan untuk rutin melakukan olahraga ringan sesuai kemampuan tubuh, seperti berjalan atau joging.
Pertimbangkan pula untuk menggunakan monitor jantung saat berolahraga.
Baca juga: 8 Gejala Serangan Jantung Pada Wanita yang Sering Disepelekan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.