KOMPAS.com - Libido rendah atau dorongan seksual yang berkurang dapat memengaruhi pria dan wanita. Kondisi ini umumnya normal jika disebabkan karena perubahan hormonal dan usia.
Seorang dengan libido rendah umumnya hanya memiliki sedikit keinginan atau sama sekali tidak berminat pada semua jenis seks, termasuk masturbasi
Bagi sebagian orang atau pasangan suami istri (pasutri), libido rendah dapat menyebabkan stres, memengaruhi kualitas hidup seseorang, dan memicu keretakan hubungan.
Baca juga: 4 Penyakit yang Bisa Bikin Libido Rendah
Agar lebih paham, berikut macam-macam penyebab libido rendah, mulai dari penyakit kronis hingga gaya hidup.
Beberapa penyakit kronis dapat memengaruhi fungsi seksual pria dan wanita, antara lain:
Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan saraf.
Efek ini dapat mengakibatkan disfungsi ereksi pada pria dan penurunan aliran darah ke alat kelamin pada wanita.
Wanita dengan diabetes juga dapat mengalami tingkat infeksi jamur dan kandung kemih yang lebih tinggi, yang dapat membuat seks menjadi menyakitkan atau tidak nyaman.
Orang yang mengalami nyeri sendi dan kekakuan mungkin merasa lebih sulit untuk aktif dalam aktivitas seksual.
Penyakit jantung dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan penurunan sirkulasi.
Kerusakan ini dapat mengurangi aliran darah ke alat kelamin, penurunan gairah atau pelumasan.
Sebagai penyakit yang masuk dalam kelompok penyakit kardiovaskular, tekanan darah tinggi juga dapat mempengaruhi sirkulasi darah.
Perawatan atau pengobatan yang dijalani penyintas kanker, termasuk pembedahan, kemoterapi, dan radiasi, dapat memengaruhi libido.
Ini merupakan penyumbatan aliran udara intermiten selama tidur. Gejalanya termasuk mendengkur dan kantuk di siang hari.
Kondisi ini bila dibiarkan dapat menyebabkan libido rendah.
Baca juga: 7 Makanan untuk Meningkatkan Libido, Termasuk Daging Sapi
Beberapa obat dapat menyebabkan libido rendah, disfungsi seksual, atau menurunkan hasrat seksual. Obat-obatan itu misalnya:
Masalah kesehatan mental akibat kecemasa, depresi, kelelahan, atau gangguan stres pascatrauma (PTSD) dapat mengurangi minat seseorang dalam aktivitas seksual.
Masalah hubungan, seperti konflik, krisis kepercayaan, dan komunikasi yang buruk juga dapat memicu libido rendah.
Ketidakpuasan atau ketidaknyamanan selama aktivitas seksual juga dapat menyebabkan penurunan libido. Hal itu termasuk:
Saat seorang wanita mengalami menopause atau henti haid, produksi hormon estrogen akan menurun drastis.
Turunnya kadar estrogen tak hanya menyebabkan hot flashes, kekeringan vagina, berkurangnya gairah, dan kualitas seks.
Menopause juga menyebabkan penurunan testosteron, yang diproduksi wanita dalam jumlah kecil. Tingkat testosteron yang lebih rendah dapat berkontribusi pada kurangnya hasrat seksual.
Baca juga: 4 Manfaat Kulit Semangka bagi Kesehatan, Bisa Tingkatkan Libido
Perubahan hormonal yang terjadi selama dan setelah kehamilan dapat mempengaruhi dorongan seksual seorang wanita.
Beberapa wanita mungkin memiliki minat yang meningkat pada seks, sementara yang lain mungkin memiliki libido yang rendah.
Testosteron adalah hormon seks yang diproduksi pria di testis. Hormon ini berfungsi dalam berbagai proses dan karakteristik tubuh, termasuk rambut, wajah, tubuh, massa otot, dorongan seks, produksi sperma, hingga kesehatan tulang pria.
Apabila testosteron rendah, pria dapat mengalami disfungsi ereksi dan pembesaran payudara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.