BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Sido Muncul

Sido Muncul Pastikan Produknya Bebas Etilen Glikol dan Dietilen Glikol

Kompas.com - 07/11/2022, 10:19 WIB
Nada Zeitalini Arani,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat memastikan produk obat tradisional cair Sido Muncul, seperti Tolak Angin, Tolak Angin Anak, Tolak Linu, dan Esemag, tidak mengandung etilen glikol dan dietilen glikol.

Irwan menjelaskan bahwa pihaknya juga sudah mendapatkan surat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Rabu (2/11/2022).

“Tiga hari yang lalu, kami mendapat surat dari BPOM bahwa produk Sido Muncul tidak mengandung empat pelarut,” tutur Irwan dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (5/11/2022).

Sebagai informasi, empat pelarut tersebut, yakni polietilen glikol, propilen glikol, sorbitol, dan gliserin atau gliserol.

Baca juga: Direktur Sido Muncul Tegaskan Tolak Angin Tak Mengandung Etilen Glicol dan Dietilen Glicol

Menurut Irwan, zat etilen glikol dan dietilen glikol memang bisa ada dalam senyawa yang digunakan perusahaan farmasi sebagai bahan pelarut. Namun, produk obat tradisional menggunakan ekstrak bahan cair sehingga tidak lagi menggunakan zat pelarut tersebut.

“Kami hanya menambahkan madu dan air pada produk cair Sido Muncul,” tuturnya.

Surat edaran BPOM terkait produk Sido Muncul tidak mengandung empat pelarut (Dok. Sido Muncul) Sido Muncul Surat edaran BPOM terkait produk Sido Muncul tidak mengandung empat pelarut (Dok. Sido Muncul)

Meski demikian, lanjut Irwan, seiring maraknya fenomena masalah kesehatan pada anak akibat zat dalam kandungan obat sirup, pihaknya tetap berupaya melakukan pengujian setiap produk yang diproduksi untuk memberikan kepercayaan dan keamanan pada masyarakat.

“Meski tidak pakai etilen glikol dan dietilen glikol, kami tetap melakukan pengujian agar semua dipastikan aman,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, tahapan skrining atau pengujian dilakukan, mulai dari bahan baku awal hingga produk jadi sebelum dikemas. Pengujian dilakukan pada setiap batch produk sebelum dikemas dan dipasarkan.

“Kami uji semua dan hasilnya harus negatif,” tegasnya.

Irwan menjelaskan, pengujian menggunakan alat diantaranya buatan Amerika Serikat (AS), yakni Gas Chromatography Flame Ionization Detector (GC FID). Adapun pengujian yang dilakukan saat ini di antaranya meliputi fertilizer, pestisida, aflatoksin, logam berat, cemaran mikroba, DNA babi, etilen glikol, dan dietilen glikol.

Baca juga: Desa Binaan Sido Muncul Raih Penghargaan Proklim Utama dari KLHK

Untuk lebih memastikan keamanan produk, lanjut Irwan, Sido Muncul juga tengah mengimpor alat pengujian yang lebih mutakhir dari Amerika, yakni GC FID Headspace. Alat ini membutuhkan waktu pemesanan lebih kurang 3 bulan.

Alat GC FID Headspace dalam konferensi pers Sido Muncul di Jakarta, Sabtu (5/11/2022) (Kompas.com/Nada Zeitalini Arani)Nada Zeitalini Arani Alat GC FID Headspace dalam konferensi pers Sido Muncul di Jakarta, Sabtu (5/11/2022) (Kompas.com/Nada Zeitalini Arani)

“Alat tersebut dapat (melakukan) skrining lebih cepat dan lebih akurat,” tuturnya.

GC FID Headspace, lanjut Irwan, mampu menguji dan membaca hasil dengan waktu lebih cepat dibandingkan alat sebelumnya. Adapun harga GC FID Headspace sekitar Rp 1,5 miliar.

“Kami berusaha untuk berada di atas regulasi sehingga dapat melindungi dan memberikan kepercayaan kepada konsumen,” ujar Irwan.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau