Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Risiko Masalah Kesehatan Saat Haji yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 01/05/2024, 16:20 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Jelang pemberangkatan jemaah haji, para calon jemaah perlu menjaga kondisi fisiknya serta mewaspadai risiko masalah kesehatan selama ibadah.

Ada lima risiko masalah kesehatan saat haji yang perlu diwaspadai, yaitu kelelahan, serangan panas (heat stroke), pneumonia, serangan jantung, dan demensia.

Untuk lebih jelasnya, simak paparan dokter berikut.

Baca juga: Tips Jemaah Haji Bugar di Tanah Suci, Senam Haji 3 Kali Seminggu

Apa saja risiko masalah kesehatan saat haji?

Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama menyebut ada lima risiko kesehatan yang sering terjadi pada jamaah saat mengikuti kegiatan ibadah haji di Arab Saudi.

Menurut penjelasan Nabila, lima risiko kesehatan yang sering ditemukan pada jamaah haji yakni kelelahan akibat tidak terbiasa bergerak dalam waktu yang cukup lama dan terkena heat stroke (serangan panas) yakni kondisi di mana tubuh tak lagi bisa mengontrol suhu karena cuaca yang terlalu panas sehingga sulit untuk melakukan mekanisme pendinginan.

Penderitanya dapat mengalami tubuh gemetar, tubuh tidak mengeluarkan keringat, kebingungan hingga pingsan atau koma.

Risiko lainnya adalah terkena pneumonia atau radang paru-paru, serangan jantung serta kehilangan memori (demensia).

Maka dari itu, Ngabila menjelaskan pemerintah berupaya untuk melakukan tes kesehatan sebelum jamaah berangkat agar kondisi fisik yang bersangkutan dipastikan sehat, layak terbang dan tidak terkena penyakit menular seperti tuberkulosis, pneumonia atau gagal jantung.

Tahun ini, katanya, pemerintah juga menyediakan pendamping lansia untuk memonitor kesehatan jamaah lansia dengan lebih ketat.

Baca juga: 5 Penyakit Akibat Cuaca Panas yang Perlu Diwaspadai Jemaah Haji

Di samping layanan yang diberikan oleh pemerintah, Ngabila menganjurkan jamaah untuk menghindari risiko tersebut dengan mengikuti tiap anjuran teknis yang diarahkan oleh ketua regu hingga petugas kloter setiap waktu agar kesehatan tetap terjaga.

“Pastikan untuk saling peduli sesama jamaah untuk melaporkan kondisi kesehatan. Prinsip utama lebih baik mencegah daripada mengobati. Jangan terpisah dari rombongan, dan tidak malu bertanya,” kata Ngabila, dilansir Antara, Rabu (1/5/2024).

Jamaah juga dianjurkan melakukan senam peregangan dua jam sekali secara rutin, meminum segelas air per jam dan selalu memakai alat pelindung diri seperti topi, payung, kacamata hitam, masker, pakaian berwarna cerah, semprotan air, alas kaki, membawa paspor serta menggunakan gelang identitas dimanapun berada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau