Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Kesehatan di Balik Pesatnya Tinggi Badan Anak di China

Kompas.com - 17/05/2024, 07:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

BEIJING, KOMPAS.com - Dalam dua dekade terakhir, pertumbuhan tinggi badan anak-anak  di China memiliki laju paling pesat dibanding negara-negara lain. Hasil ini tak lepas dari program kesehatan untuk anak usia dini dari pemerintah China.

Menurut data, tinggi badan rata-rata orang berusia 19 tahun di China mengalami kenaikan sekitar 8 sentimeter dalam 30 tahun terakhir. Ini adalah lompatan yang paling besar di dunia.

Saat ini pria berusia 19 tahun rata-rata memiliki tinggi badan 175,6 cm, sementara pada wanita rata-rata 163,4 cm. Tren tersebut menunjukkan tinggi badan orang muda di China tak kalah dengan orang-orang di negara maju.

Pertumbuhan ekonomi yang dialami China ikut mendorong perbaikan nutrisi anak-anak yang akhirnya berpengaruh pada tinggi badan.

Dr.Jiang Jing Xiong, Deputy Director of the Early Childhood Development Committee of the Chinese Association for Improving Birth Outcome and Child Development.KOMPAS.com/Lusia Kus Anna Dr.Jiang Jing Xiong, Deputy Director of the Early Childhood Development Committee of the Chinese Association for Improving Birth Outcome and Child Development.
Salah satu pakar di bidang perkembangan anak usia dini China, Dr.Jiang Jing Xiong mengatakan, pemerintahnya melakukan berbagai intervensi untuk memperbaiki status gizi anak-anak sehingga terhindar dari stunting.

Baca juga: 6 Makanan yang Dapat Bantu Tingkatkan Tinggi Badan Anak

"Dokter anak di China juga melakukan monitoring dengan melakukan pemeriksaan lengkap secara berkala pada anak-anak, termasuk untuk mendeteksi adanya penyakit dan melakukan intervensi," katanya dalam acara seminar ilmiah di Beijing (14/5/2024).

KOMPAS.com mengikuti seminar ilmiah tersebut yang juga diikuti sejumlah dokter anak, dokter kandungan, dan nutrisionis dari Indonesia.

Dr.Jiang mengatakan, faktor genetik memang berperan terhadap tinggi badan anak, tetapi faktor lingkungan punya pengaruh sangat besar.

"Faktor lingkungan yang dimaksut meliputi pola makan sehari-hari, pemberian nutrisi tambahan, pola tidur, olahraga, dan juga emosi,"  katanya.

Untuk pola makan anak, asupan protein hewani menjadi sangat penting. Kemajuan ekonomi membuat tingkat konsumsi protein hewani di China terus meningkat.

Jenis gizi lain yang juga berpengaruh pada tinggi badan anak antara lain vitamin A, vitamin D, kalsium, hingga vitamin K2.

Selain itu, pemerintah China juga memiliki program meningkatkan waktu olahraga luar ruang untuk anak-anak sekolah yang berpengaruh pada kesehatan fisik.

"Gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang harus dihindari adalah kenaikan berat badan berlebih, obesitas, perkembangan usia tulang yang cepat, hingga pubertas dini. Ini harus diatasi," katanya.

Baca juga: Hormon Testosteron Bisa Menambah Tinggi Badan?

Kurva pertumbuhan

Pesatnya pertumbuhan tinggi badan anak di China tidak dialami di Indonesia. Data menunjukkan, tinggi badan usia dewasa dari 1985 hingga 2019 hanya bertambah 5 cm. Pada 1985, tinggi rata-rata penduduk laki-laki dewasa 161,6 cm dan perempuan 150,1 cm.

Tinggi badan tersebut meningkat pada 2019 menjadi 166,3 cm pada laki-laki dan 154,4 cm pada perempuan. 

Indonesia juga masih berjuang menurunkan angka stunting yang masih mencapai 21 persen. Anak-anak stunting diketahui memiliki tinggi badan lebih pendek dibanding anak yang sehat.

Salah satu dokter anak yang mengikuti acara ini, dr.Ian Suryadi Sutedja Sp.A mengatakan, pada dasarnya pengukuran tinggi badan anak juga dilakukan di Indonesia, namun tidak dimasukkan ke dalam kurva pertumbuhan.

"Kalau ditanya apakah tinggi badan dan berat badan anak diukur, ya diukur, tetapi tidak diploting. Padahal, harus diketahui sebulan tinggi badan harus naik berapa, setahun berapa," ujar dr.Ian.

Meski pengukuran pertumbuhan anak merupakan tugas tenaga kesehatan, tetapi orangtua juga perlu memahami pentingnya pemantauan kurva pertumbuhan sehingga bisa dilakukan intervensi jika ada kekurangan.

Menurut dr.Ian, kesadaran melakukan monitoring pertumbuhan anak lebih tinggi di Jakarta dan kota-kota besar.

Baca juga: Pakar: Ibu Alami Stunting Dapat Melahirkan Bayi Sehat, asal...

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau