Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Penyebab Kerusakan Saraf yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 22/11/2022, 07:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Kerusakan saraf dapat disebabkan oleh beberapa kondisi kesehatan maupun faktor asupan makanan.

Mengutip Everyday Health, kerusakan saraf atau dikenal neuropati kadang disebut sebagai neuropati perifer.

Ini merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai masalah kesehatan yang melibatkan kerusakan saraf tepi dan masalah lainnya yang terkait.

Kerusakan saraf di balik neuropati dapat terjadi dalam berbagai cara, yang memengaruhi:

  • Akson saraf (di mana impuls dihantarkan ke sel lain)
  • Selubung mielin (yang menutupi dan melindungi akson)
  • Kombinasi keduanya

Baca juga: Fungsi Saraf dan Cara Menjaga Kesehatannya

Penyebab

Mengutip WebMD, ada lebih dari 100 penyebab kerusakan saraf.

Meskipun bukan daftar lengkap, berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab kerusakan saraf:

1. Penyakit autoimun

Berbagai jenis penyakit autoimun dapat memunculkan gejala nyeri saraf dan kerusakan saraf.

Penyakit autoimun yang biasa menjadi penyebab kerusakan saraf termasuk:

  • Multiple sclerosis
  • Sindrom Guillain-Barré (suatu kondisi langka di mana sistem kekebalan menyerang saraf tepi)
  • Lupus
  • Penyakit radang usus

2. Kanker

Kanker dapat menyebabkan nyeri saraf dan kerusakan saraf dalam berbagai cara.

Dalam beberapa kasus, massa kanker dapat mendorong atau menghancurkan saraf tubuh kita.

Dalam kasus lain, jenis kanker tertentu dapat menyebabkan kekurangan nutrisi yang memengaruhi fungsi saraf.

Selain itu, beberapa jenis kemoterapi dan radiasi dapat menyebabkan nyeri dan kerusakan saraf pada individu tertentu.

Baca juga: Macam-macam Penyakit Saraf yang Perlu Diwaspadai

3. Kompresi/trauma

Apa pun yang menyebabkan trauma atau kompresi saraf dapat menyebabkan nyeri dan kerusakan saraf.

Trauma kompresi termasuk saraf terjepit di leher, cedera remuk, dan sindrom lorong karpal (carpal tunnel syndrome/CTS).

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com