KOMPAS.com - Kerusakan saraf dapat disebabkan oleh beberapa kondisi kesehatan maupun faktor asupan makanan.
Mengutip Everyday Health, kerusakan saraf atau dikenal neuropati kadang disebut sebagai neuropati perifer.
Ini merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai masalah kesehatan yang melibatkan kerusakan saraf tepi dan masalah lainnya yang terkait.
Kerusakan saraf di balik neuropati dapat terjadi dalam berbagai cara, yang memengaruhi:
Baca juga: Fungsi Saraf dan Cara Menjaga Kesehatannya
Mengutip WebMD, ada lebih dari 100 penyebab kerusakan saraf.
Meskipun bukan daftar lengkap, berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab kerusakan saraf:
Berbagai jenis penyakit autoimun dapat memunculkan gejala nyeri saraf dan kerusakan saraf.
Penyakit autoimun yang biasa menjadi penyebab kerusakan saraf termasuk:
Kanker dapat menyebabkan nyeri saraf dan kerusakan saraf dalam berbagai cara.
Dalam beberapa kasus, massa kanker dapat mendorong atau menghancurkan saraf tubuh kita.
Dalam kasus lain, jenis kanker tertentu dapat menyebabkan kekurangan nutrisi yang memengaruhi fungsi saraf.
Selain itu, beberapa jenis kemoterapi dan radiasi dapat menyebabkan nyeri dan kerusakan saraf pada individu tertentu.
Baca juga: Macam-macam Penyakit Saraf yang Perlu Diwaspadai
Apa pun yang menyebabkan trauma atau kompresi saraf dapat menyebabkan nyeri dan kerusakan saraf.
Trauma kompresi termasuk saraf terjepit di leher, cedera remuk, dan sindrom lorong karpal (carpal tunnel syndrome/CTS).
Hingga 70 persen penderita diabetes menderita kerusakan saraf, yang menjadi lebih mungkin terjadi seiring perkembangan penyakit.
Kerusakan saraf karena diabetes adalah komplikasi serius dan dapat memengaruhi ketiga jenis neuron.
Saraf sensorik yang paling sering dipengaruhi diabetes, menyebabkan rasa terbakar atau mati rasa.
Jika Anda menderita diabetes dan mengalami gejala nyeri atau kerusakan saraf, Anda harus berkonsultasi dengan profesional medis sesegera mungkin.
Baca juga: Bagaimana Diabetes Memicu Kerusakan Saraf?
Berbagai zat yang masuk ke dalam tubuh secara sengaja atau tidak memiliki kemampuan untuk menyebabkan nyeri dan kerusakan saraf.
Ini termasuk beberapa obat kemoterapi untuk kanker dan obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati HIV.
Selain itu, penggunaan alkohol kronis adalah penyebab umum nyeri dan kerusakan saraf.
Zat beracun yang mungkin tertelan secara tidak sengaja, seperti timbal, arsenik, dan merkuri, juga dapat menjadi kerusakan saraf Anda.
Neuron motorik adalah saraf di otak dan tulang belakang Anda yang berkomunikasi dengan otot di seluruh tubuh Anda.
Penyakit yang memengaruhi saraf ini, termasuk amyotrophic lateral sclerosis (penyakit ALS atau Lou Gehrig) dapat mengakibatkan kerusakan saraf yang semakin parah.
Baca juga: Apakah Kerusakan Saraf Akibat Diabetes Bisa Disembuhkan?
Kekurangan nutrisi tertentu, seperti vitamin B6 dan B12, dapat menimbulkan gejala nyeri dan kerusakan saraf, termasuk kelemahan atau sensasi terbakar.
Kekurangan nutrisi yang menyebabkan kerusakan saraf juga dapat terjadi akibat konsumsi alkohol yang berlebihan atau berkembang setelah operasi lambung.
Penyakit menular tertentu memiliki kemampuan untuk menyebabkan kerusakan saraf di tubuh Anda. Penyakit menular termasuk:
Sekitar 2 persen dari total kasus neuropati dikaitkan dengan HIV/AIDs, yang dapat disebabkan oleh efek human immunodeficiency virus atau obat yang digunakan untuk mengobatinya.
Baca juga: Tanda-tanda Kerusakan Saraf yang Mungkin Terjadi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.