KOMPAS.com - Diabetes dalah suatu kondisi yang ditandai dengan kadar gula darah yang tidak stabil.
Hal ini terjadi karena tubuh tidak menghasilkan cukup insulin atau menolak insulin.
Diabetes sering kali dibarengi dengan berbagai kondisi kesehatan lain. Itu sebabnya pasien diabetes perlu mengelola kadar gula darah dengan tepat.
Jika gula darah dibiarkan tidak terkontrol, hal itu dapat menimbulkan kerusakan pada bagian tubuh lainnya, bahkan termasuk kerusakan saraf.
Baca juga: 3 Cara Air Liur Bisa Menularkan Penyakit
Diabetes dapat merusak saraf di tungkai dan kaki. Gejala mungkin berbeda dari individu ke individu tergantung pada tingkat keparahan kondisinya.
Ada yang mengalami gejala ringan, namun adapula yang mengalami gejala berat.
Kerusakan saraf akibat diabetes juga bisa menyebabkan mati rasa di kaki dan tungkai, disertai dengan masalah pada masalah pencernaan, saluran kemih, saluran darah dan jantung.
Namun, gejala mulai muncul perlahan dan dapat dikontrol dengan mengelola kadar gula darah. Kondisi inilah yang disebut dengan diabetes neuropati.
Ada berbagai jenis diabetes nerupati namun yang paling sering terjadi adalah neuropati perifer.
Penyakit ini bisa memengaruhi sistem saraf kaki dan tungkai terlebih dahulu, yang diikuti oleh tangan dan lengan.
Kerusakan saraf pertama kali dimulai di kaki yang kemudian menjalar ke bagian tubuh lainnya.
Menurut American Association of Neuromuscular and Electrodiagnostic Medicine (AANEM), ada tiga tahap perkembangan penyakit diabetes neuropati.
Berikut tahapan tersebut:
Pasien bisa sering mengalami rasa sakit dan kesemutan di kaki.
Gejala-gejalanya tidak kentara, sehingga kebanyakan orang gagal mengenalinya pada tahap awal.